Sabtu, 10 Desember 2011

The Naked Traveler: Catatan Seorang Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia.


SAYA BERANI SUMPAH...!!! KALO SAYA NYESEL BANGET BACA BUKU INI ...!!! SEKARANG, KENAPA GAK DARI AWAL TERBIT LANGSUNG GW BELI. SUMPAH! NYESEL BANGET...!!!

Buku ini pertama terbit pada bulan Juni 2007, dan pada bulan Juni 2008 kemaren udah cetakan kelima aja dong. Saya mendapatkan buku ini hadiah dari temen cewe saya yang juga hobi travelling, warnanya biru muda gonjreng, tapi saat itu saya kurang tertarik untuk membeli karena ceritanya tentang backpacker wanita, klo backpackernya laki-laki pasti langsung saya beli. Karena menurut saya, klo yang backpacking itu cewe pasti gak mau ribet, dsb. Tapi ternyata saya salah. 

Ohya, buku ini sempat beberapa saat gak keliatan, dan saya baru tau tadi, ternyata buku ini sempat di BANNED karena ada 3 cerita yang agak gimanaaaaa gitu. Dan gw baru tau juga, kalo ternyata ini ada blognya.... dan gw udah baca 3 cerita yang dilarang itu, di blognya. wadehel..!! kemana aja saya

Pada awalnya saya pikir buku ini adalah buku yang berat, berat dalam artian penulisan dan pembahasannya, dan lagi² sakah salah, ternyata gaya penulisannya ringan banget, sering diselipin dengan humor, bahasa keseharian lah...

Pokoknya lo semua kudu BELI dan baca buku ini..!! Apalagi klo lo yang ngaku suka travelling baik dalam maupun luar negeri, gak afdol klo lo gak BELI dan baca buku ini. Buku ini kaya akan informasi seputar dunia traveler dan backpacker. Mulai dari informasi tempat wisata, bandara, alat transportasi, bahkan sampe informasi tentang toilet pun  ada disini. Dan tentu saja ada beberapa tips yang penulis kasih buat para pembaca buku ini.

Terakhir, salut buat penulis. Beribu pengalamannya selama melakukan perjalanan sangat berguna buat orang lain. Jadi penasaran, kerjanya dimana sih si penulis ini?? Dan pengen kenal juga sama Mr. X neh... heuheuheu

Kamis, 01 Desember 2011

Hidup Atau Mati

Masih menyambut Hari Pahlawan yang setiap tahun diperingati selalu memotivasi saya untuk mengobarkan jiwa kepahlawanan. Saat ini, perang untuk menguasai sebuah negara tidak lagi harus dengan senjata pemusnah badan, tapi dengan senjata pemusnah jiwa.

Mati tidak berarti mati badan, tapi bisa "mati" jiwa. Jika jiwa rakyat suatu negara dikuasai negara lain, sangat mudah negara lain itu menguasai badannya pula. "Perang" kini dilakukan tidak hanya dari satu-dua sisi atau bidang, tapi dari banyak bidang, salah satunya dari bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi). "Serangan" melalui TIK juga dapat menggunakan banyak jenis "senjata". Contoh pertama, messenger (chat, bbm, dsb), email, social networking, dan SMS/MMS, yang seluruh datanya disimpan oleh pihak asing. Artinya apa? Banyak komunikasi penting dan rahasia suatu negara dapat dibaca oleh negara lain yang menguasai/ memiliki server atau infrastruktur utama TIK. 

Contoh kedua program komputer untuk pemerintahan, jika menggunakan software tertutup (proprietary) maka tidak ada yang bisa menjamin data tidak bocor ke luar negeri. Kedua contoh itu juga saling terkait, karena messenger, email, dan sms juga menggunakan software. 

Dengan 2 contoh itu saja, apakah ada solusinya agar kita lebih merdeka? Jelas ada, kalaupun belum bisa 100 persen merdeka, paling tidak bisa mengurangi "penjajahan". Solusi contoh pertama, pastikan komunikasi penting atau rahasia tidak menggunakan server asing, misal untuk email rahasia gunakan server sendiri. Solusi contoh kedua, gunakan software terbuka atau FOSS (Free/Open Source Software) sehingga dapat dipastikan keamanannya dan dapat dikuasai tanpa harus tergantung ke pihak asing. Misalnya dengan menggunakan Linux dan FOSS lainnya. Masih banyak lagi contoh senjata lainnya dari bidang TIK.

Belum lagi bidang-bidang lain seperti hiburan, makanan/minuman/hirupan, pakaian, pergaulan dan jiwa sosial lainnya (melunturkan kesetiakawanan, meningkatkan hedonis), dsb. Silakan Anda pikirkan atau tuliskan di blog masing-masing lalu sebarkan melalui sarana TIK bahwa jiwa kepahlawanan tidak lagi harus mengobarkan semangat perang dengan senjata modern seperti nuklir dan pesawat tempur, apalagi hanya bambu runcing, tapi bisa dengan mengobarkan semangat kemandirian dan kemerdekaan dari tekanan atau pengaruh negatif asing. Tulisan ini bukan anti asing, tapi anti penjajahan. :-) 

@Rusmanto Maryanto

Jumat, 18 November 2011

Titik NOL

Kegagalan, apalagi jika kegagalan itu adalah keterpurukan hingga di titik terbawah, seringkali kita sikapi sebagai malapetaka, sebagai akhir segalanya. Keterpurukan di titik nol seringkali menjadikan kita ciut hati, undermotivated, dan berat memulai lagi dari bawah. Akibatnya, keterpurukan menjadikan kita makin terpuruk. Kita kian terjebak dalam pusaran keterpurukan.

Tapi kenapa kita tidak berpikir sebaliknya? Kenapa kita tidak menjadikan posisi terpuruk di titik nol sebagai sebuah energi luar biasa untuk bangkit.

Kenapa kita tidak menjadikan keterpurukan di titik nol sebagai sinyal bahwa kita harus membangun sense of crisis, sinyal untuk mengetatkan ikat pinggang. Kenapa keterpurukan di titik nol tidak menjadikan kita ringan melenggang menggapai capapian-capaian luar biasa di depan. Kenapa keterpurukan di titik nol tidak kita jadikan momentum untuk change the world.

Saya melihat keterpurukan di titik nol adalah “ harta karun” bagi kesuksesan kita karena ia menyimpan begitu banyak pelajaran, keutamaan, dan wisdom luar biasa. Karena itu, bahkan ketika kita tidak sedang terpuruk, kita harus menciptakan mindset keterpurukan di titik nol agar kita tidak ponggah, tidak sombong, tidak sok tahu, tidak malas, tidak terjebak di zona nyaman. Bicara mengenai keterpurukan di titik nol, role model saya adalah Steve Jobs. Banyak orang mengagumi Steve karena kepiawaiannya mencipta inovasi hebat: Mac, iPod, iPhone, iPad.

Saya justru mengagumi dia karena kemampuannya bangkit dari keterpurukan di titik nol. Belajar dari Steve Jobs Saya adalah Steve Jobs fans. Karena itu saya sangat senang ketika Jumat (11/11) lalu saya diminta hadir di teman-teman XL, berbicara mengenai, “Steve Jobs… what we can learn from him.” Di kantin kantor pusat operator seluler kedua terbesar Tanah Air ini saya gayeng berdiskusi dengan seratusan orang mengenai seluk-beluk kualitas personal seorang Steve Jobs.

Dari sekian banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari dia, ada satu yang sangat mempengaruhi saya. Saya katakan di situ bahwa Steve adalah the real hero. Seorang the real hero tak hanya mengecap kesuksesan semata.

Ia juga pernah gagal, bahkan kegagalan di titik terbawah dan terpuruk. Namun di tengah keterpurukan di titik nol, the real hero bisa bangkit lagi dan menuai kejayaannya kembali. Steve mengalami kegagalan fatal saat dia dipecat dari Apple oleh CEO nya waktu itu, John Sculley.

Pemecatan ini menyakitkan karena justru Steve lah yang merekrut dan membawa masuk John Sculley untuk mengurusi pemasaran Macintosh. Seperti kita tahu, sepeninggal Steve waktu itu, nasib Apple menjadi makin runyam. Menjadi Pemula Apa komentar Steve mengenai pemecatan yang menyakitkan tersebut? “…getting fired from Apple was the best thing that could have ever happened to me. The heaviness of being successful was replaced by the lightness of being a beginner again, less sure about everything. It freed me to enter one of the most creative periods of my life.” Hebatnya Steve, ia tidak menyikapi pemecatannya
secara negatif dan pesimistik sebagai sebuah kekalahan dan akhir segalanya, tapi justru sebaliknya membebaskannya memasuki masa-masa terkreatif dan terproduktif dalam perjalanan hidupnya.

Yang menarik, memulai kembali di titik nol justru menjadikan Steve punya energi luar biasa untuk berkreasi yang kita tahu akhirnya mengantarkannya untuk mencipta produk-produk paling kreatif dalam sejarah umat manusia: iPod, iPhone, iPad. Kondisi serba keterbatasan di titik nol ini justru memberikan spirit luar biasa untuk merengkuh kesuksesan. Yang paling saya suka adalah penyataan Steve bahwa kondisi di titik nol menjadikannya ringan melangkah sebagai seorang pemula. Ya, karena ketika Anda berada di puncak kesuksesan maka setiap langkah Anda akan disorot orang lain, sehingga kita merasakan beratnya langkah kita. Sebaliknya, ketika kita terpuruk di titik nol, maka kita tidak lagi dianggap, kita tidak lagi diperhitungkan orang lain. Karena tidak diperhitungkan, maka langkah kita jadi ringan, plong melakukan dan berkreasi apapun. Yang juga saya suka dari pernyataan Steve adalah bahwa kondisi di titik nol menciptakan ketidakpastian dan ketidakmenentuan.

Ketidak pastian dan ketidakmenentuan menjadikannya berpikir 1000% lebih keras, bekerja 1000% lebih keras, berkreasi 1000% lebih keras. Ketidakpastian dan ketidakmenentuan menjadikannya keluar dari zona nyaman.

Kalau meminjam kata-kata Andy Grove pendiri Intel, ketidakpastian dan ketidakmenentuan menjadikan kita paranoid. Dan kata dia, “Only the paranoid survive!!! ”. Musuh Kesuksesan Musuh kesuksesan adalah kesuksesan itu sendiri. Itulah pelajaran yang kita petik dari keterpurukan Nokia.
Kesuksesan memang menciptakan kondisi enak, nyaman, dipuja-puji, disanjung-sanjung, ditiru-tiru, dijadikan role model, dianggap paling hebat. Kondisi serba enak dan nyaman ini seringkali menjadikan kita lupa.

 Kondisi paling parah adalah kalau kesuksesan menjadikan kita malas berpikir keras, malas bekerja kercs, malas berkreasi keras, malas belajar keras. Ketika
itu terjadi maka kiamat di depan mata. Karena itu, justru ketika kita sedang merayap ke atas mendaki kesuksesan; mindset berpikir kita harus berjalan ke arah yang sebaliknya , merayap menuju ke posisi keterpurukan di titik nol. Itu artinya, saat kita sudah menggapai di titik terpuncak kesuksesan, saat itu juga mindset berpikir kita harus sudah ada di posisi keterpurukan di titik nol.

Mindset keterpurukan di titik nol adalah harta karun kita untuk mencapai sukses berkesinambungan. Ia memberikan pelajaran, kebajikan, dan wisdom luar biasa. Ia membantu kita keluar dari penyakit kronis kemapanan.
“Life begins at the end of comfort zone.” 

@BlogDetik

Kamis, 03 November 2011

Setting Times Screen Saver Pada Windows 7

Klik kanan pada Dekstop- Pilih Personalization
           
              Pilih Screen Saver
Pada kotak dialog Screen Saver Settings pilih wait sesuai waktu yang diinginkan untuk menampilkan Screen Savernya

  
 Kemudian Klik Apply dan Ok
          
         Selamat Mencoba Semoga Bermanfaat…..

Minggu, 18 September 2011

Pesona Wisata Alam Sabang Part I

-->
Hari itu tepatnya tanggal 30 Agustus 2011 saya di komfirmasi seorang teman wanita saya mbk Ath yang berapa di jakarta bahwa besoknya dia terbang ke Aceh untuk mengisi liburan Idul Fitrinya di kota ujung Indonesia ini. Saya sudah seminggu mudik berada di Sabang, karena aslinya saya orang sabang. Setibanya di Bandara Internasional Iskandar Muda Blangbintang katanya dia sempat bengong bengong nunggu jemputan, hahaha kasian deh.. berhubung tanggal 31 Agustus itu bertepatan dengan Perayaan Idul Fitri pertama maka masih belom banyak transportsasi dari Bandara. Untungnya temen saya Oddy Kribo (julukan rambutnya sekarang) bersedia menjemputnya, setelah di bawa putar putar diseputaran kota Banda Aceh sejenak, akhirnya tibalah mereka di pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh, yaitu pelabuhan penyeberangan menuju Sabang tujuan utama jalan jalan kali ini.
Gerbang Pelabuhan Ulee lheu Banda Aceh
Perjalanan yang ditempuh hampir dua jam dengan menggunakan kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheue – Balohan membuat siang itu begitu leluasa menikmati pemandangan laut lepas.
Pemandangan Laut Sepanjang Penyeberangan 
Menuju Sabang

Cuaca yang begitu bersahabat siang itu membuat garis-garis awan biru dengan nuansa putih saling melengkapi. Tidak ketinggalan disaat perjalanan baru menghabiskan waktu 1 jam, ikan lumba-lumba pun ikut menemani disamping-samping kapal sambil berlomba memperlihatkan diri kepada penumpang.

Tak lama setelah pulau Weh kelihatan, kapal pun merapat ke pelabuhan Balohan. Pelabuhan ini memang dikhususkan untuk penumpang, baik yang membawa kendaraan roda dua atau roda empat. Di pelabuhan Balohan hanya tersedia dua jenis kapal yang merapat, yakni kapal lambat BRR dan kapal cepat seperti KM Pulo Rondo, KM Bahari.

Tiba di Pelabuhan Balohan Sabang

Penumpang bersiap untuk turun
Pukul 19:00 wib kemudian di menghubungiku bahwasannya kapal nya sudah merapat ke dermaga pelabuhan Balohan Sabang, untungnya lagi temanku Oddy yang tadi ikut menemani perjalanan mbk Ath ke Sabang, jadi aku tidak perlu lagi menjemputnya ke Pelabuhan.

Perjalanan merekapun dilanjutkan ke Cotdamar untuk menuju ketempaku yang berjarak sekitar 8 km dari pusat kota sabang, Sekitar pukul 20:00 wib mereka tiba di rumahku yang sederhana, rupanya mbk Ath udah agak lupa dengan wajahku dan juga Oddy, apalagi Oddy sekarang udah kribo gitu, aku aja agak pangling waktu ketemu buka puasa bareng di Banda Aceh,,hahaha. Mereka terlihat lelah dan kecapean, sejenak saya suru duduk dan mencicipi minuman dan makanan kecil ala lebaran yang biasanya emang disediakan di tempat kami ini jika lebaran untuk memulian tamu tamu yang datang berkunjung kesanak saudara dan kerabatnya. Dikesempatan itu kami saling bercerita tentang pengalaman perjalanannya tadi dan sedikit berbuat lelucon..sepertinya malam udah mulai larut,, sebaiknya mbk Ath dan Oddy mandi dulu dan istirahat, besok kita lanjutkan dengan jalan jalannya. Eh baru mbk Ath mau mandi duluan Oddy nya malah molor di ruang tamu “biasa penyakit lama kambuh lagi”(itu sedikit cerita perjalanan mbk Ath dan Oddy ke rumah ku).

Bagi anda yang ingin mengunjungi kota sabang jangan khawatir Akomodasi seperti penginapan, cafe dan restoran sudah tersedia, mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Taman Wisata Culiner di Pujasera (pusat jajanan selera rakyat) Kota Bawah Barat, lokasi terbaik bagi yang ingin mencici kuliner Aceh, khusus kuliner khas kota sabang seperti dodol sabang, kue lumpia sabang dan juga makanan khas lainnya, dan juga beberapa rumah makan dan cafe yang tersebar diseluruh kota sabang, jangan lupa mencicipi sate guritanya ya,,sayang kami tidak sempat kemarin itu krn suasana lebaran belom ada yang jualan,,hehe . Terus yang hobi mancing, perairan laut di sekitar pulau Rondo, adalah lokasi yang tepat.

Esok hari nya selasa 1 September 2011 matahari pagi sudah mulai kelihatan tinggi, sepertinya oddy masih nyenyak dalam mimpinya, tapi kami gak mau tau tetap oddy harus di bangunkan untuk siap siap dan sarapan pagi. Setelah kami mandi dan sarapan pagi seadanya di rumah, mulai lah kami pamit untuk keluar jalan jalan bersama mbk Ath yang datang jauh jauh dari Jakarta ke Sabang khusus untuk menikmati keindahan Sabang secara langsung.

(Sedikit cerita tentang Sabang,,)
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh, jika tidak berkunjung ke salah satu gugusan pulau di Aceh yang bernama Weh atau Sabang yang tepatnya berada paling ujung pulau Sumatera ini.
Di pulau ini beragam wisata bahari kian memukau mata, tidak hanya lokasi untuk bahari, tempat bersejarah peninggalan pasca perang dunia juga ada dan pastinya beragam potensi di Sabang membuat kita tidak mau sehari atau dua hari untuk melihat keindahannya.

Sabang adalah kota kecil yang terletak di pulau Weh, pulau di ujung paling barat Indonesia. Jaraknya sekitar 14 mil atau 22,5 Km dari Banda Aceh yang dapat ditempuh kurang lebih selama 1,5 jam dengan kapal Fery, dan 45 menit dengan kapal cepat. Kota Sabang merupakan andalan wisata Aceh, untuk kategori wisata bahari. Keindahan taman lautnya sangat terkenal, tidak kalah dengan taman laut Bunaken, di sulawesi utara atau lombok di NTB bahkan bali Sekalipun. Tak salah jika pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, menetapkan Sabang (pulau Weh) sebagai destinasi wisata nasional.

Ok perjalanan kami pertama adalah ke Pantai Iboih, setelah menempuh perjalan yang yang berkelok dengan perbukitan yang serasi dan satwa seperti monyet hutan menjadi teman perjalanan hari itu, urusan infrastruktur seperti jalan-jalan di Sabang memang terbilang sudah memadai untuk dilalui dan ini terlihat keseriusan pemerintah setempat dalam menggarap potensi wisata yang sudah dikenal dunia.

Monyet Ini Turun Menyambut Perjalanan Kami
Tibalah kini kami di Iboih, Tepatnya di Pantai Tepi Layeu..

Beberapa lokasi parkir sudah dipenuhi oleh motor-motor dan mobil pengunjung yang udah duluan berada di iboih, hampir saja kami tidak kebagian lagi tempat parkir..(ah lebay) dengan sedikit mengeserkan motor orang kami memarkir motor kami, eh tapi tumben biasanya ada tukang parkir, tapi kagak apalah sabang di kenal aman untuk urusan parkir,,hehe..disitu kami bertemu banyak pengunjung yang umumnya didominasi orang chinese dan ada beberapa yang kenal dengan teman kita sapa lagi kalo bukan Oddy si keribo..haha,,sabar ya dy..saya juga bertemu dengan beberapa teman lama saya semasa di sabang, dan salah satunya anaknya Pengusaha Pemandu Wisata Sabang ya itu pak Doden, sayang nya beliau baru saya Alm di bulan Puasa kemarin katanya.., mereka umumnya sudah menjadi pemandu wisata disitu..hari itu kami berniat untuk menyeberangi pulau rubiah yang di kenal dengan keindahan bawah lautnya yang menawan itu, namun karena masih terlalu panas sepertinya kami berkesimpulan untuk tracking melelusuri Cafe Cafe dan Bungalaw yang berada dilokasi pantai teupin Sirkui..mari kita berfoto dulu...xixii...

Teman saya Oddy dan mbk Ath sedang Berpose di depan Gapura Teupin Sirkui
Jalan setapak sepanjang 1 km kami lewati dan kami memasuki beberapa resort atau restoran dan melihat lihat fasilitas dan bungalaw yang ada disekitas resort dan piggir pantai yang semuanya menghadap ke arah laut dan pulau rubiah, betapa indah nya pemantadangan semacam itu seandainya anda di rumah kita. Tapi maaf ya mr. bule kami hanya numpang liwat,,haha kagak makan di resort mu..ckckck:) muka malu.

Setelah menyisiri beberapa tempat karena tidak ada arah putar, maka kami berbalik arah untuk kembali ke Teupi Layeu Iboih..sebelum kami nyeberang ada baiknya makan siang dulu, jam telah menunjukkan pukul 14:00 siang waktu sabang..pantes udah lapar..disitu terlihat ramai pengunjung yang sudah menganti untuk mendapatkan sepiring Mie Aceh, ada yang memesan bakso dan sepertinya ada juga yang memesan nasi siang. Atas rekomendasi oddy aku dan mbk ath sepakat mesan mie aceh ala pantai iboih aja deh..blom tau rasanya agak kebarat baratan gitu kali yah...rupanya untuk mendapatkan sepiring mie aceh disitu kami harus rela menunggu lama dikarenakan banyaknya pengunjung dan terbatasnya orang yang membuat mie...

Tak lama kemudian oddy menyapa pak aliaong..katanya tetangganya waktu di penayong banda aceh dulu,,setelah lama ngobrol,,eh ternyata oddy berhasil minta nebeng bersama rombongan nya beliau untuk menyeberangi pulau rubiah....wah oddy emang top deh...

Untuk menyeberangi pulau rubiah dengan boat biasa di kenakan tarif Rp. 250.000 sedangkan untuk keliling di kenakan tarif Rp. 300.00 dan untuk boat yang memiliki fasilitas aguarium kaca untuk dapat melihat keindahan bawah laut tanpa harus menyelam ke bawah dikenakan tarif Rp. 300.000 jika ingin keliling seperti yang kami lakukan tarifnya Rp. 350.000, disini akan lebih baiknya kalo kita rame rame jadi biar lebih murah kalo dihitung masing masingnya hehehe..paket hemat beib..:p

Tapi Mie Aceh pesanan kami gimana?...karena kasian telah lama menunggu ibu si pembuat mie langgsung membungkuskan mie tadi untuk kami bawa makan sambil nyeberang saja agar tidak ketinggalan rombongan pak aliong. Ok kini mie sudah di tangan,,beli sedikit minuman botol mari kita nyeberang...

Ody Makan Mie...lahap bener.

Wisata Sejarah dan Menikmati Keindahan Laut
Berikut ini potensi obyek wisata alam (nature tourist attraction) di Kawasan Sabang:
  1. Taman Laut Pulau Rubiah
  2. Pantai Iboih
  3. Pantai Gapang
  4. Pantai Paradiso
  5. Pantai Tapak Gajah
  6. Pantai Nipah, Pulo Aceh
  7. Atraksi Alam Lumba-lumba
  8. Atraksi Alam Ikan Pari
  9. Pantai Pasir Putih Lhung Angen
  10. Danau Aneuk Laot
  11. Air Terjun Pria Laot
  12. Air Panas Gunung Merapi Jaboi
  13. Air Panas Keuneukai
  14. Tugu KM “0”

Pulau Rubiah
-->
Keindahan pantai dan taman lautnya yang masih alami begitu mempesona, menjadi magnet dan surga bagi wisatawan asing maupun domestik yang hobi menyelam (diving). Setidaknya ada 26 titik potensial tujuan wisata yang bisa dikunjungi di kota Sabang. Namun yang paling populer adalah Pantai Gapang, Pantai Rubiah, dan Pantai Iboih, yang terkenal dengan keindahan Garden Under Water-nya. Bagi anda yang mau tau lokasi diving spot yang bagus lihat disini.

Hewan laut seperti pari manta, hiu, paus, lumba-lumba, penyu dan hewan-hewan laut cantik lainnya, dengan mudah bisa ditemui di sekitar perairan kota sabang. Penyelam berpengalaman dan instruktur selam siap memandu para wisatawan menikmati keindahan taman-taman laut yang ada di sana. Menurut keterangan yang kami peroleh dari para pengusaha jasa penyelaman untuk sekali menyelam kita harus merogoh kocek kurang lebih 300rb rupiah.


Alat Buat Snorkling

Tapi kalau cuma pengen snorkeling aja, cukup bayar biaya sewa alat snorkeling sebesar kurang lebih 45rb rupiah.

Indahnya Terumbu Karang Rubiah.
Daya tarik Sabang terletak pada keindahan alamnya. Hampir semua wisatawan, terutama backpacker, menyerbu pantai di wilayah barat pulau ini. Kawasan pantai barat Pulau Weh―22 kilometer dari pusat kota―yaitu Gapang dan Iboih, adalah lokasi diving, dengan taman laut dan terumbu karang indah.

Losmen dan hotel tersedia dengan tarif Rp 75.000-Rp 250.000 per malam.

Turis-turis lokal biasanya datang pada akhir pekan. Minggu sore atau Senin pagi mereka kembali ke Banda Aceh untuk bekerja. Namun, turis asing umumnya tinggal lebih lama dan mereka seperti tak kenal waktu...

Sabang kita kenal sejak taman kanak-kanak melalui lagu ”Dari Sabang sampai Merauke” ciptaan R Suharjo. Lewat lagu itu, kita bisa membayangkan batas dan ujung negeri kita. Tugu Kilometer 0 (baca: nol) penanda awal pengukuran jarak dan luas Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Setiap pengunjung berhak mendapatkan sertifikat bahwa dia telah berkunjung ke Tugu Kilometer 0 dengan mengganti biaya administrasi Rp 20.000 per sertifikat, khusus untuk mbk ath saya kasikan gratis hehe yang lain jangan cemburu,,makanya ke sabang....

ok lanjut cerita travelingnya...kayak nya sudah sore tak lama setelah kami mengelilingi pulau rubiah, tak terasa jalan jalan nya begitu cepat untuk hari ini, tunggu cerita perjalan kami hari kedua di Sabang di Section 2 nya :D

Info: