Kamis, 29 November 2012

Trik Menghapus File/Folder Yang Tidak Bisa Dihapus

Sering kita menemukan File/Folder yang tidak bisa dihapus(bandel)? Terkadang memang kita menjumpai di Komputer kita ada file/folder yang tidak bisa di hapus dengan cara biasa. Kasus seperti ini terjadi jika komputer yang kita gunakan sering terkoneksi dengan internet,atau bisa juga karena kita sering memindahkan data dari CD dan VCD,ataupun lewat USB external seperti Flashdisk.
Biasanya jika kita menghapus/delete file akan muncul pesan error seperti:
- Cannot delete file: Access is denied
- "There has been a sharing violation"
- "The source or destination file may be in use"
- "The file is in use by another program or user"
- "Make sure the disk is not full or write-protected and that the file is not currently in use"
Juga pesan yang lainnya yang intinya sobat ga diperbolehkan untuk mendelete file atau folder tersebut, hal ini bisa disebabkan karena file tersebut lagi digunakan oleh suatu program, atau paling memungkinkan file atau program itu adalah sebuah virus.
Nah untuk mengatasi itu semua Anda bisa menggunakan Program Unlocker 1.9.1 untuk menghapus file atau folder tersebut. silahkan download softwarenya dibawah ini.
Langkah Menghapus File/Folder dengan Unlocker 1.9.1
1. Download dan Instal software Unlocker 1.9.1
2. Pilih file atau folder yang ingin anda hapus lalu klik kanan
3. Lalu pilih menu Unlocker
4. Setelah itu pilih Delete
5. Kemudian tekan OK

Selasa, 20 November 2012

Tips Berwisata di Musim Hujan


Di musim hujan seperti saat ini, bukan berarti menjadi halangan untuk berwisata. Tentu ada persiapan lebih untuk menghadapi cuaca yang berubah-ubah. Berikut beberapa kiat wisata di musim hujan.Waktu. Biasanya musim hujan di Indonesia dan negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara ada di kisaran akhir tahun. Di Indonesia, musim hujan bergeser di bulan Oktober sampai April.
Saat musim hujan, kondisi lembab dan panas yang sumuk seringkali terasa. Hal ini membuat perjalanan menjadi nyaman. Hujan lebat selama seharian menjadi hal yang lumrah. Waspadai juga kemungkinan terjadi banjir. Kemungkinan ini terjadi hampir di seluruh Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sepi namun menyegarkan. Walau musim hujan, bukan berarti halangan melakukan wisata. Salah satu keuntungannya adalah tempat-tempat wisata yang cenderung sepi saat musim hujan. Restoran favorit yang biasa ramai, jadi lebih sepi walaupun di jam sibuk sekalipun.
Musim hujan juga biasanya terjadi bertepatan pada musim sepi kunjungan. Sehingga harga-harga akan lebih murah, terutama untuk penginapan. Tempat wisata pun yang biasanya penuh sesak akan lebih sepi.
Lagi pula, walaupun musim hujan, hujan tak selalu jatuh terus menerus tanpa henti. Saat hujan reda, Anda akan merasa udara lebih segar dan pohon-pohon tampak berkilau menyegarkan, pun lampu jalanan terasa lebih terang karena bersih dari debu.
Untungnya lagi, saat musim hujan, cuaca terasa sejuk. Sehingga walaupun berjalan lama, Anda tak mudah terasa kepanasan maupun berkeringat.
Perhatikan waktu. Biasanya hujan tak turun seharian. Perhatikan apakah di destinasi tersebut kecenderungan hujan jatuh di pagi hari atau sore hari. Dengan panduan ini, Anda bisa menyusun perjalanan wisata dengan mudah.
Tempat wisata. Memang, ini bukan waktu terbaik untuk berwisata ke pantai maupun menjelajahi pulau-pulau kecil. Pun, wisata gunung bisa Anda pertimbangkan kembali.
Sekadar menginap di vila di gunung bisa saja. Tetapi pilihan untuk mendaki mungkin bisa Anda tunda sementara waktu.
Masukkan dalam perjalanan wisata Anda kunjungan ke museum-museum di destinasi wisata yang Anda kunjungi. Wisata budaya juga menjadi pilihan yang sangat pas. Datangi tempat-tempat pertunjukan seni, misalnya untuk melihat pementasan tari ataupun wayang.

Kursus budaya untuk wisatawan bisa menjadi pilihan, seperti kelas memasak sampai kelas yoga. Saatnya santai dengan relaksasi spa pun harus Anda masukkan dalam agenda. Ada beragam kegiatan wisata yang bisa Anda pilih di dalam ruangan. Jeli-jeli saja mencarinya.
Tempat belanja bisa menjadi pilihan tempat berwisata. Lebih baik lagi kalau berbelanja di pasar. Ajang tawar-menawar lebih tak ketat di kala hujan lebat datang. Sebab, pengunjung pun sepi, dan pedagang lebih bermurah hati memberikan harga terbaik.
Musim hujan waktu yang tepat untuk berwisata kuliner, terutama mencoba restoran-restoran favorit yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung. Di saat hujan lebat, walau di jam sibuk seperti makan siang, tingkat kunjungan cenderung menurun.
Tetapi, bukan berarti di saat hujan, Anda hanya bisa di dalam ruangan. Jika Anda merasa stamina Anda kuat, berhujan-hujanan pun seru. Sewa sepeda dan berkeliling pedesaan di tengah rinai hujan.
Foto. Sayangnya adalah di musim hujan, langit cenderung mendung sehingga Anda akan kesulitan mendapatkan warna biru terang langit. Namun, foto berupa petir yang menyala terang di tengah kegelapan malam akan tampak memesona.
Di saat-saat tertentu, setelah hujan turun lama, langit biru akan muncul. Ini momen terbaik Anda untuk berfoto dengan latar belakang langit biru. Namun, efek butiran gerimis hujan juga menimbulkan kesan tersendiri pada foto Anda.
Jaga kondisi. Minum vitamin sebelum berwisata bisa menjadi pilihan baik untuk menjaga stamina selama perjalanan. Teruskan konsumsi vitamin saat wisata maupun setelahnya. Minuman hangat seperti jahe bisa membantu menjaga stamina.
Biasakan mandi dan keramas dengan air hangat setelah Anda kembali ke hotel, terutama jika Anda kehujanan. Hal ini untuk mengembalikan suhu panas tubuh Anda.
Berkemas. Nah, ini yang harus Anda perhatikan, yaitu berkemas untuk wisata di saat musim hujan. Sebaiknya bawa payung kecil dan jas hujan plastik yang ringan. Selain itu, bawa sepatu karet atau sandal yang tahan air.
Bawa celana pendek dibanding celana panjang. Topi atau jaket bertudung juga bisa Anda bawa. Jaket tebal bisa menahan diri dari udara dingin.
Bawa pula persediaan plastik untuk memisahkan baju basah terkena hujan dengan baju yang kering. Hal ini berguna saat Anda mengemas kembali dan memasukkan ke dalam tas untuk dibawa pulang, agar tak tercampur.

sumber :kompas.com

Senin, 19 November 2012

Panduan Wisata Pulau Sabang, NAD dari Blognya Ndah

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau… Siapa yang tidak kenal lagu nasional ini? Sebuah lagu yang menggambarkan betapa luas tanah air yang kita cintai, Republik Indonesia. Namun sudahkah anda mengunjungi atau paling tidak mengetahui 2 tempat yang berada di ujung wilayah Indonesia tersebut? Bagi kita yang berada di Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku, kota Sabang dan Merauke terasa (dan memang kenyataannya) sangat jauh. Jadi jangan heran ketika mengunjungi Pulau Sabang atau Pulau Weh anda justru banyak bertemu dengan wisatawan Malaysia, karena secara geografis mereka lebih dekat. Dengan biaya yang jauh lebih murah dan waktu lebih cepat mereka liburan ke Sabang mungkin seperti orang Jakarta berlibur ke Kepulauan Seribu. Awal April 2012, setelah sehari sebelumnya berwisata singkat di Banda Aceh saya akhirnya berhasil menginjakkan kaki di ujung barat wilayah Indonesia dan tercatat sebagai pengunjung tugu 0 km Sabang yang ke 52.485. Yippiee……
Pulau Weh atau yang lebih terkenal dengan nama Sabang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Pualu ini dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat. Pulau dengan luas 156,3 km² terdiri dari beberapa pulau kecil yang terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung yaitu Pulau Weh (121 km2), Pulau Rubiah (0,357 km2), Pulau Seulako (0,055 km2), Pulau Klah (0,186 km2), dan Pulau Rondo (0,650 km2). Pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, dermaga Sabang telah menjadi pelabuhan penting sebagai pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang kemudian dikembangkan menjadi lalu lintas perdagangan barang.

Santai Bang, ini di Sabang…
Pemerintah Indonesia pada tahun 2000 menetapkan Sabang sebagai Zona Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, bayangan saya dengan penetapan tersebut saya akan menemukan kota yang sibuk dengan lalu lintas barang dan jasa. Namun ternyata kota Sabang tidaklah seramai dugaan saya, apalagi jika anda jalan-jalan di kotanya setelah jam 12 siang, kota ini sangat sangat sepi. Menurut Bang Arphen, sopir kami selama di Sabang, ketika datang waktu dzuhur maka aktivitas penduduk di sini berhenti, mereka akan beristirahat hingga maghrib. Santai Bang, ini di Sabang…. Nikmati saja segarnya udara dan keindahan alam yang tersaji di setiap sudut pulau.
Transportasi menuju Sabang:
Sabang telah memiliki bandara udara bernama Maimun Saleh, namun bandara ini hanya digunakan untuk kepentingan militer. Untuk mencapai pulau Sabang atau Pulau Weh anda dapat menyeberang melalui Pelabuhan Ulee Lheue (Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang). Bagaimana anda bisa tiba di Pelabuhan Ulee Lheue (Aceh) bisa di baca dulu Panduan Wisata Banda Aceh ;)
  • Tarif taxi Bandara Sultan Iskandar Muda Airport – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp. 90,000
  • Tarif carter labi-labi dari terminal bus – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp. 60,000. ngeteng dengan labi-labi atau becak motor sekitar Rp. 2,000 – Rp. 5,000.
  • Tarif taxi Pelabuhan Ulee Lheu – Bandara Sultan Iskandar Muda (jika ingin city tour, 1- 2 jam): Rp. 150.000 – Rp. 200.000,-
Tersedia 2 jenis kapal yaitu kapal cepat dengan jarak tempuh sekitar 45 menit dan kapal/ferry/roro dengan jarak tempuh 2 jam. Jika anda membawa kendaraan pribadi maka pilihan anda adalah kapal Ferry. Saat ini tersedia 1 kapal Ferry (Kapal KMP BRR) dan 2 (dua) kapal cepat yaitu Kapal Express Bahari dan Kapal Pulo Rondo. Jika anda menjadi salah satu penumpang Kapal Pesiar MV. Seabourn Pride saat ini kapal pesiar tersebut mengagendakan untuk transit di Sabang 5 kali dalam setahun ;)


Jadwal dan Harga tiket KM Bahari dan Pulo Rondo
Jadwal Dari Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh:
  • KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 14.00. WIB | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 10.30. WIB dan Pukul 16.30 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 09.30. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
Jadwal Dari Pelabuhan Balohan Sabang:
  • Kapal lambat/roro – KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 08.00. WIB |  Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 08.00. WIB dan Pukul 14.00 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 08.00. WIB
Tarif Kapal Aceh – Sabang | Sabang – Aceh:
  • Tarif Kapal Cepat Pulo Rondo : Ekonomi Dewasa Rp 60.000 | Bisnis Dewasa Rp 75.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal Cepat Express Bahari : Ekonomi Dewasa Rp 55.000  | Eksekutif Dewasa Rp 65.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal KMP BRR:  Ekonomi dewasa: Rp 11.500, anak-anak: Rp 18.500 | Bisnis dewasa : : Rp 27.500, anak-anak : Rp 20.500 | Eksekutif dewasa : Rp 36.500, anak-anak :Rp 26.500.
  • Tarif Kendaraan naik Kapal KMP BRR: Sepeda : Rp 8.500 | Sepeda Motor : Rp 21.000 | Sepeda Motor Roda Tiga : Rp 73.000 | Mobil : Rp 155.000
  • Khusus untuk roda empat harus lebih cepat tiba di pelabuhan sebab tempat terbatas dan berlaku sistem antrian.
  • Phone Kapal Bahari : 0812 6967 0643 | 0852 6058 0996
  • Phone Kapal Rondo : 0651 7409194
Transportasi di dalam kota Sabang:
Jika anda belum menyewa kendaraan maka anda diharuskan naik angkutan resmi dari Organda yaitu mobil L-300. Bisa di antar sampai kota Sabang dengan tarif Rp. 15.000 – Rp. 20.000 atau dengan harga nego untuk di antarkan sampai ke penginapan. Kisaran tarif per orang dari pelabuhan Balohan sampai pantai Sumur Tiga Rp. 25.000 – Rp. 30.000, Pelabuhan Balohan sampai pantai Gapang Rp.40.000 – RP. 45.000, Pelabuhan Balohan sampai Iboih Rp. 50.000.
Kami sendiri memilih menyewa mobil (dengan AC):
  • Day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih: Rp. 50.000,- per orang
  • Day 2: Keliling Sabang 1 hari: Rp. 400.000,- (mobil, bensin, sopir)
  • Day 3: Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan: Rp. 50.000,- (mobil, bensin, sopir). Harga sewa hari ke-3 lebih murah dari tarif pada umumnya karena di hari ke-2 kami menggunakan mobil hanya setengah hari karena hujan membuat kami hanya sempat mengunjungi Tugu 0 km, Pantai Gapang, keliling kota Sabang (yang ternyata sangat sangat sepi, bahkan RM-pun tutup) dan pantai Sumur Tiga.
Selain mobil, anda juga bisa menyewa motor.
  • CP sewa mobil (tanpa AC): Pak Agus 0813 6001 4721
  • CP sewa mobil dan motor (dengan AC): Bang Arphen 0852 6010 6230
  • Rental Motor: Rp.  60.000,- Rp. 100.000 (motor + bensin)
  • Sewa Boat Iboih-Pulau Rubiah Rp. 200.000,-
  • Sewa alat snorkling = 45.000,-
  • Rental Mobil Rp. 400.000,- (maksimal 8 jam)
Tempat Makan di Sabang:

Kuliner di Sabang
Rumah makan / warung kopi / cafe di Sabang tersebar di kota dan di tempat lokasi wisata. Di kota Sabang, sebagaian besar terdapat di Jalan Perdagangan Sabang seperti : RM.  Dynasty, Kedai Pelita, Kedai Serba Rasa, Kedai Solo, RM. Bintang Mas Utama, RM. Bintang Mas, RM. Murah Raya, RM. Perkasa Utama, RM. Robusta, RM. Sederhana, Warung Kopi Bireun Jaya, Warung Kopi Mandiri, Kedai Kesuma, Kedai Kopi Pulau Jaya, Kedai Mie Sedap, RM.Lumbung Sari, Warung Kopi Sabang Indah 2, Kedai Pelangi. Di kawasan lainnya terdapat Café SPAN, RM. Burnawati, RM. Anugerah, Gulai Kambing Karantina, Jack Café Paradise, Café PUM, Café Paradiso, Café Kelapa Gading, Café Sunset,Café Rizki, Café Sabang Fair dan Café Abang Sayang. Di kawasan wisata gapang terdapat: Restoran Gapang Resort, Warung Kopi Nasi Laguna dan Café Zero. Di kawasan wisata Iboih terdapat: Café Olala, Restoran Arina, Restoran Fatimah, Café Kuala dan Iboih Inn Resort and Resto. Di pulau Rubiah terdapat Café Peunedden. Di pantai Sumur Tiga terdapat Restoran Rousseau Santai. Di pantai Anoi Itam terdapat Tuna Café.

Penginapan di Sabang:

 Penginapan Iboih Inn Resort
Awalnya kami ingin menghabiskan 2 malam di Iboih dengan pertimbangan di tempat tersebut kami bisa setiap saat bisa kepleset ke pantai yang bersih, jernih dan bergosip cantik dengan kawanan ikan, namun balasan email dari Kak Liza pemilik Iboih Inn menyebutkan hanya tersedia kamar untuk tanggal 5 April. Dengan pertimbangan ingin menikmati suasana pantai yang lain akhirnya kami menjatuhkan pilihan menginap di pantai Sumur Tiga, tepatnya di resort milik opa Freddie (orang Italy) Santai Sumur Tiga yang sangat direkomendasikan oleh temen saya, kokoh (entah di bayar spaghetti berapa piring ni orang :D ). Booking penginapan di Iboih Inn dan Santai Sumur Tiga sangat mudah, bisa dengan email atau isi formulir di website-nya. Berbeda dengan Iboih Inn yang mengharuskan kita transfer DP 50%, Opa Freddie membebaskan DP, namun kita harus konfirmasi kembali untuk memastikan waktu check in.


Penginapan Santai Sumur Tiga
  • Tanggal 5 april menginap di Iboih Inn: deluxe fan seaview (2 kamar + 1 extra bed) Rp. 600.000,- (include sarapan). DP 50% bisa dikirim ke rekening saliza mohamadar.
  • Tanggal 6 April menginap di Santai Sumur Tiga: bungalow (2 kamar + 1 extra bed) Rp. 600.000,- (prices weekend).
  • Harga extra bed di kedua penginapan tersebut sama, Rp. 50.000,-
Di Iboih masih banyak penginapan dengan harga murah, akhir tahun 2011 teman saya mendapat kamar seharga Rp. 40.000 untuk 2 orang, sayang sesuai dengan kenununannya, dia tidak begitu ingat nama penginapannya. Lokasinya agak jauh dari pantai dengan fasilitas seadanya.


Penginapan di Iboih, Sabang
Daftar Penginapan di Pulau Sabang:
  • Arina Bungalow, Iboih, Sabang
  • Casa Nemo: Jln. K.H. Agus Salim Ie Meulee Sabang. Phone: +62 8126922598. Harga Rp. 220.000 – Rp. 280.000
  • Dirgantara Guest House: Jln. Diponegoro  Sabang,
  • Fatimah Bongalow, Iboih.
  • Fina Bungalow, Iboih. Phone: +62 85262111366. Harga: Rp. 150.000 (Tanpa AC)
  • Gapang Resort, Gapang. Phone: +62 81360272270. Harga: Rp. 250.000 (AC)
  • Hotel Holiday: Jln. Perdagangan Belakang, Kota Bawah Barat Sabang. Phone: +62 652 21131. Harga: Rp. 50.000 – Rp. 425.000
  • Hotel Kartika: Jln. Teuku Umar No. 21. Kuta Bawah Sabang. Phone: +62 652 21344
  • Hotel Perdana Beach Sumur TigaJln. Ujung Kareung, Sabang
  • Hotel Pulau Jaya: Jln. Teuku Umar No 17-19, Kota Bawah Barat, Sabang. Phone: +62 652 22168. Harga: Rp. 35.000 – Rp. 170.000
  • Hotel Putra Salju: Jln. Teuku Umar No. 16 Sabang. Phone: +62 652 22747. Harga: Rp. 110.000 – Rp. 440.000
  • Hotel Rasa Seni: Jln. Anoi Itam, Sabang
  • Hotel Seulanga: Jln. Baypass. Cot Ba’u, Sabang
  • Iboih Inn Resort and Resto, Iboh. Harga Rp. 130.000 – Rp. 350.000. Kak Syaliza +62 811 841 570, +62 812 699 1659, email: iboih.inn@gmail.com | website: www.iboihinn.com.
  • Kartini Home Stay: Jln. Teuku Umar No. 25. Sabang, Phone: +62 652 21256
  • Leguna Resort, Gapang. Phone: 081377066662
  • Losmen Calok: Jln. Panglima Polem, Kuta Barat Sabang
  • Losmen Pum: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 652 21235
  • Losmen Rizky (Wisma Telkom): Jl. A. Yani No.20 Sabang. Phone: +62 652 21575. Harga Rp. 55.000 – Rp. 82.500
  • Losmen Sabang Merauke: Jln. Teuku Umar Kuta Bawah Sabang Phone : +62 652 21256
  • Lumba-Lumba Cottage, Gapang. Phone : +62 652 331133
  • Mamamia BungalowIboih Sabang
  • Mess Hanafiah: Jln. Lapangan Yos Sudarso, Sabang.
  • Mess Hiu Kencana: Jln. Tek Tok Kuta  Timu Sabang Phone: +62 652 21116
  • Monle Cottages : Jln. Sumur Tiga, Sabang. Phone: 0852 7741 4321. Harga: Rp. 200.000
  • Nagoya Inn: Jalan Cut Mutia No 34 Kota Atas Sabang. Phone: +62 652 22311. Harga: Rp. 225.000 – Rp. 300.000
  • Pantai Kasih Guest House: Jln. Sultan Hasanuddin  Sabang, Phone: +62 652 21066
  • Perdana Beach: Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: Tasmaldi +62 85262071939. Harga: Rp. 200.000
  • Pondok Tapak Gajah: Jln. Tapak Gajah, Jurong Keuramat, Ie Meulee Sabang
  • Pum Losmen: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 81269896654. Harga: Rp. 60.000 – Rp. 140.000
  • Ramadila BungalowPantai Gapang, Sabang
  • Sabang Guest House: Jl. Teuku Umar No.23-25 Sabang. Phone: +62 652 21186. Harga: Rp. 150.000 – Rp. 250.000
  • Samudra Hotel: Jln. Diponogoro  Kota Atas Sabang. Phone  +62 652 21503
  • Santai Sumur Tiga (Freddy): Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: +62 81360255001. Harga: Rp. 185.000 – Rp. 295.000. Breakfast (from 07.30) Rp 30,000/person (06.30 for early departures to ferries). Dinner (starters served 19.30) Rp 65,000/person. Email: santaisumurtiga@yahoo.com.au | Website: www.santai-sabang.com/
  • Tuna Paradise Resort Jln. Ujung Kareung Anoi Itam Sabang. Phone: +62 652 7010355
  • Wisma Airud: Jln. Perdagangan Kuta Barat  Sabang
  • Wisma Lanudal: Jln. Yos Sudarso  Sabang
  • Wisma Zahira: Jln. Sultan Hasanuddin Phone : +62 652 22444
Itinerary Wisata Pulau Sabang:

Perjalanan Aceh – Sabang
Kamis, 5 April 2012:
  • 08.30 – 09.30: Perjalanan Aceh – pelabuhan Ulee Lheue
  • 09.30 – 10.15: Pelabuhan Ulee Lheue – Pelabuhan Balohan
  • 10.15 – 12.00: Pelabuhan Balohan – Penginapan Iboih Inn
  • 12.00 – 13.00: Makan Siang
  • 13.00 – 17.00: Snorkling di Iboih dan Pulau Rubiah. Ke Pulau Klah, Pulau Rondo dan Pulau Seulako
  • 17.00 – 18.30: Menikmati sunset Tugu Nol Kilometer 
  • 18.00 – subuh    semedi
Jum’at, 6 April 2012:
  • 09.00 – 10.00: Checkout dari Iboih inn
  • 10.00 – 13.00: Keliling Pantai: Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Pasir Putih, Pantai Anoi itam, Pantai Tapak Gajah atau Pantai Lhung Angen, Danau Aneuk Laot
  • 13.00 – 14.00: Checkin di Santai Sumur Tiga
  • 14.00 – 17.00 Menikmati Pantai Sumur Tiga
  • 17.00 – 19.00 Jalan malam di kota Sabang
Sabtu, 7 April 2012:
  • Subuh – 07.30: packing, checkout dan menuju pelabuhan
  • 08.00 – 08.45: perjalanan pelabuhan Balohan Sabang – pelabuhan Ulee Lheue Aceh
  • 08.45 – 11.25: menuju bandara Sultan Iskandar Muda, lanjut ke Medan
Kapal Pulo Rondo meninggalkan pelabuhan Ulee Lheue pukul 9.40 WIB, selama 45 menit kita disuguhi pemandangan perbukitan hijau yang cantik bersanding dengan birunya laut dan langit cerah. Tiba di pelabuhan Balohan kami sudah di jemput Bang Arphen, tapi berhubung si abang tidak sempat mendapat ijin dari pelabuhan kami di minta naik dulu ke mobil L300. Setelah di luar pelabuhan baru pindah ke mobil sewaan yang akan mengantar kami ke Iboih. 

Mie Jalak di Kedai Kopi Pulau Baru, Sabang
Seperti wisatawan udik lainnya, saya terkesima dengan pemandangan di kota yang baru pertama kalinya saya datangi (semoga berlanjut). Jalan raya lebar dengan aspal bagus dan di kanan kiri ada saja pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja (Baca: turun dari mobil, foto-foto, senyum 3 jari). Kami melewati kantor pemerintah yang berada di sekitar taman kota dengan view pantai, whoaaa… gimana gak betah kerja di kantor seperti itu, kata temen… kalo stress tinggal loncat ke laut.  Di kota Sabang udah gatel pengen turun lagi foto di tengah jalan yang sepi dengan pohon besar di kanan kiri jalan yang rantingnya menaungi jalan raya, tapi perut dah keroncongan minta di isi. Kami makan siang di kedai kopi yang cukup kondang bagi para traveler, Kedai Kopi Pulau Baru. Kedai ini terkenal dengan mie jalak dan kopi susu, tapi kami menikmati mie jalak hanya dengan es teh manis.
Menurut Kak Liza (pemilik Iboih) sebaiknya rute kami yang awalnya dari Balohan langsung ke penginapan, snorkeling kemudian ke tugu 0 km di ganti dengan mengunjungi tugu 0 km terlebih dahulu baru ke penginapan. Saran tersebut 100% benar karena lokasi tugu 0 km sekitar 8 km dari pertigaan menuju Iboih, namun kami memutuskan langsung ke penginapan dan menjadwalkan tugu 0 km untuk hari berikutnya.

Balada teupin layeu, crocs dan afika
Sekitar jam 12 kami tiba di Pantai Teupin Layeu, melalui sebuah dermaga kecil di pantai ini kami akan di jemput boat iboih inn. Sambil menunggu jemputan kapal kami duduk-duduk di tepian pantai sambil menikmati pemandangan indah, pantai tenang dengan beberapa perahu kecil terapung malas dan pulau Rubiah yang terhampar tidak jauh dari Teupin Layeu. Bagi anda yang membutuhkan kapal untuk keliling Iboih dan Rubiah, sewa motor atau mencari penginapan, di sini terdapat Pusat Informasi Wisata Teupin Layeu View. Anda juga bisa mborong Crocs entah KW berapa, kata temen sih crocs asli (bajakan) dari Malaysia. Saking kalapnya, kami bahkan datang langsung ke rumah penjual Crocs yang pada hari berikutnya tidak jualan. Tanpa di duga, selain memiliki Crocs KW sekian, penjual crocs juga memiliki anak KW 2-nya Afika Oreo! Afikaaaa…..foto yuuux


Dari Iboih menuju Pulau Rubiah
Tiba di Iboih Inn, bukannya langsung menuju kamar malah kita keasyikan duduk-duduk di resto memandangi aquarium alami di bawah resto sambil menikmati es kopi susu yang rasanya sangat mantap. Maaf ya kak Liza…. kami membuat resto kakak berantakan. Tidak puas hanya memandangi dari atas, saya turun ke kolong resto, duduk-duduk di bebatuan menyapa ikan kakaktua, ikan biru yang buanyak banget, ikan biru-kuning, dan masih banyak lagi. Ayo kita snorkliiiiiiing!!!
Setelah menyeret, menenteng dan mengangkat koper, ransel dan tas (iyaa, banyak banget bawaannya, coz udah bertambah oleh-oleh dari Aceh) ke kamar yang terletak di level pertama (entah berapa tangga, yang jelas capek) kami kembali turun ke dermaga iboih inn bersiap menuju Pulau Rubiah. Jarak tempuh Iboih Inn – Pulau Rubiah dengan boat adalah………… 5 menit sahaja, wuuuzzz!! Jika anda berminat untuk berenang silahkan saja, saya tunggu di Pulau Rubiah ;)


Underwater Iboih dan Rubiah
Spot snorkeling pertama berada persis di seberang Iboih Inn. Untuk mencapai spot berikutnya kami harus melewati jalan setapak di tengah hutan Pulau Rubiah. Jangan mengharapkan akan menemukan terumbu karang beraneka ragam seperti di Menjangan, terumbu karang di sini biasa saja, boleh di bilang paling jelek dari tempat-tempat snorkeling saya sebelumnya. Namun ikannya sangat banyak. Menurut survey yang pernah dilakukan Conservation International, keanekaragaman terumbu di Pulau Weh/Sabang memang relatif sedikit, tetapi keanekaragaman spesies ikan sangat besar. Di spot ke-2 saya cukup duduk di bebatuan kemudian mencelupkan muka ke air ikan-ikan sudah banyak wara-wiri di antara bebatuan. Di sini, untuk pertama kalinya saya yang gak bisa renang bisa snorkeling TANPA PELAMPUNG! WAOW!  Kembali ke penginapan saya masih ingin snorkeling sepanjang pinggiran Iboih karena dapet info terdapat karang batik di depan Yulia Bungalow, namun satu-satunya temen yang masih bersedia snorkeling mendadak tidak mau snorkeling setelah melihat bulu babi. Saya yang tidak cukup PD untuk snorkeling jauh-jauh sendirian memilih snorkeling di sekitar penginapan saja.
Malam di Iboih Inn mengingatkan saya malam di Wisma Apung Karimunjawa, menikmati makan malam dengan ditemani deburan ombak dan lukisan langit, bedanya disini kami juga di hibur gemerisik pepohonan hutan Iboih. Rombongan lain berasal dari Malaysia, mereka menginap dalam waktu yang cukup lama dengan aktivitas utama memancing di Pulau Rondo. Tidur malam itu saya cukup terganggu dengan gigi bungsu, asam mefenamat mannaa?? lupa bawa, sghhh….


Suatu Pagi di Iboih, Sabang
Tidak mau menyia-nyiakan matahari pagi di Iboih, usai sholat subuh saya bergegas turun menunggu sunrise. Deretan awan yang menghalangi matahari pagi tidak menyurutkan minat saya untuk mengabadikan warna langit pagi di Iboih. Jam 9.30 setelah makan pagi dengan berat hati kami meninggalkan Iboih, agenda kami adalah mengunjungi sebanyak mungkin tempat wisata di Sabang. Sayang sekali, baru mengunjungi Tugu 0 km dan Gapang menjelang jam 12 hujan turun dengan derasnya. Setelah sedikit reda kami melanjutkan perjalanan ke kota Sabang, tapi berhubung saat itu hari Jum’at jalanan sangat sepi, bahkan warung makan tidak ada yang buka.


Purnama di Pantai Sumur Tiga, Sabang
Atas saran Bang Arphen kami langsung menuju penginapan Santai Sumur Tiga, check in, makan siang dan menikmati keindahan pantai Sumur Tiga. Awalnya agak merasa rugi juga sudah sewa mobil sehari tapi tidak bisa digunakan secara maksimal mengunjungi wisata di sabang, namun setelah menikmati pantai Sumur Tiga mendadak kami tidak mau kemana-mana. Tidak perlu menunggu supermoon yang kehadirannya di Bogor selalu terhalang oleh mendung dan hujan, saya bisa menikmati purnama indah di langit Sabang dari pantai dengan deburan ombak yang indah ini.

Obyek Wisata di Sabang
Source: Sabang Kota | Bappeda Sabang | Aceh Info
Tugu Kilometer Nol: Tugu Kilo Meter Nol terletak di lintang: 0554’ 21.42” LU, bujur: 9513’ 00.50” BT berada dalam areal Hutan Wisata Sabang di Ujung Ba`u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Berhubung lokasinya di kawasan hutan wisata tidak mengherankan jika jalanan menuju tugu nol kilometer sangat sepi dan tentu saja banyak pepohonan. Pengunjung terbanyak tugu 0 km adalah gerombolan monyet nakal, sebaiknya tidak membawa tas karena saya sudah merasakan betapa mengerikannya punya fans monyet-monyet nakal. Tugu Kilometer Nol di bangun pada ketinggian 43,6 m di atas permukaan laut (dpl), menjulang setinggi 22,5 meter, berbentuk lingkaran berjeruji dengan cat centil berwarna putih dan orange.


Tugu 0 km Sabang, Aceh
Sebuah prasasti marmer hitam menunjukkan posisi geografis tempat ini, di dinding bangunan juga tertempel prasasti peresmian tugu yang ditandatangani oleh Wakil Presiden saat itu, Bapak Try Sutrisno.  Hanya begini saja?? Mana NOL-nyaa??  Kami berputar-putar mencari sesuatu yang menunjukkan angka nol dan ternyata tarr-raaa…. Angka NOL berada di puncak tugu bersama dengan lambing burung Garuda yang warnanya sudah memudar. Pepohonan rimbun yang berada di sekeliling tugu cukup menyulirkan untuk melihat angka NOL tersebut, apalagi warna langit saat itu juga kelabu. Di seberang jalan tugu 0 km juga terdapat sebuah batu penanda jarak bertuliskan KM0.
Waktu terbaik berkunjung ke Tugu 0 km adalah saat matahari terbenam, dengan catatan cuaca cerah. Obyek wisata ini sebenarnya cukup indah, di bawah pepohonan rindang kita bisa memandangai laut lepas. Namun sepertinya tidak ada pegawai yang bertugas menjaga kebersihan dan keamanan pengunjung dari monyet. Jika anda ingin membuat sertifikat pengunjung 0 km mintalah bantuan kepada pemandu/sopir anda, sertifikat baru bisa di ambil keesokan harinya. Jika anda mengunjungi Tugu 0 km menggunakan motor ada baiknya bersama teman, karena tempat ini sangat sepi. Kalo takut bisa minta temenin tentara yang berjaga di pos TNI tidak jauh dari Tugu 0 km :D


view dari iboih inn resort
Iboih (di baca Iboh): Iboih merupakan tempat terbaik untuk menghabiskan waktu anda di Pulau Sabang. Di Iboih anda bisa menikmati wisata pantai (berenang, snorkeling, atau sekedar duduk memandangi keindahan lukisan alam sambil ngopi cantik), wisata alam di hutan Iboih dan lokasi Iboih berdekatan dengan Pulau Rubiah tempat terbaik untuk snorkeling dan diving. Penginapan, tempat makan, transportasi cukup mudah diperoleh. Di Taman Laut Iboih terdapat larangan terhadap penangkapan ikan dan biota laut, yaitu dilarang: pengeboman, menggunakan compressor, jaring, pukat jepang, pukat malam, senjata tembak, mancing ngintip, penangkapan ikan hias, pematahan karang dan pengambilan biota laut. Ditetapkan pula hari pantangan ke laut. Mulai Kamis jam 19:00 WIB hingga Jumat jam 14:00 WIB, Hari Raya Puasa dan Haji selama 24 jam, Kenduri Laot tiga kali 24 jam, hari peringatan tsunami dan ulang tahun kemerdekaan RI mulai jam 6 pagi sampai 12 siang..

Pulau Rubiah: Pulau Rubiah terletak di depan pantai Teupin Layeu dan Iboih, tersedia perahu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah dengan tarif yang disesuaikan dengan kebutuhan, keliling pulau atau hanya di antar-jemput. Nama Rubiah di ambil dari nama salah satu calon jemaah haji yang meninggal saat kapal yang akan menuju ke Mekah karam. Pada tahun 1920-an pulau ini menjadi tempat karantina calon jamaah haji Indonesia. Di Pulau Rubiah terdapat rumah makan sederhana, setelah tenaga terkuras untuk snorkeling di spot pertama kami menambah tenaga dengan makan mie. Pemilik pulau Rubiah adalah Bapak Yahya dan Pemda Sabang, keren banget bisa punya pulau seindah ini. Bungalow yang dimiliki Pak Yahya merupakan pemberian seorang pengawas perdamaian Aceh, beliau di minta untuk merawat 2 bungalow tersebut. Tidak ada listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya ada generator yang dihidupkan sejak pukul 19.00 hingga 00.00 WIB. Pemerintah Indonesia telah menentukan daerah perairan ini, sekitar 2600 hektar sekitar pulau Rubiah sebagai daerah special nature reserve. Semoga selalu terjaga keindahannya, Selain berenang, snorkeling, duduk cantik dan trekking ringan, Pulau Rubiah juga terkenal sebagai tempat menyelam.  Bagi pecinta diving bisa menggunakan penyedia jasa diving  http://www.rubiahdivers.com |  http://www.lumbalumba.com (di sebuah forum ada yang curhat katanya kurang recommended untuk orang lokal, bule oriented. Entahlah… saya sendiri tidak bisa dan tidak punya lisensi diving)


Underwater Pulau Seulako
Pulau Seilako: Pulau Seulako berdekatan dengan pulau Rubiah, letaknya dibagian arah selatan Rubiah. Pulau ini memiliki Topografi dibawah lautnya sedikit miring dengan kepala karang dan batuan vulkanik di perairan dangkal pada umumnya. Namun yang menarik disini ada bekas kapal perang bom Jepang yang karam saat perang dunia kedua. pada kedalaman 20 meter disisi tengah bagian timur pulau  yang  dapat diamati dengan sensasi yang berbeda dengan lokasi-lokasi dive lainnya. Cahaya matahari disini sangat indah pada pagi sampai tengan hari sangat cocok untuk melakukan dive.


Mancing di Pulau Rondo Aceh
Pulau Rondo: Pulau Rondo sejatinya adalah pulau terluar Indonesia, mungkin titik 0 km lebih tepat berada di sini daripada di Sabang. Jarak Pulau Rondo dengan Kota Sabang 15,6 km, dapat dicapai dengan kapal motor dari Iboih sekitar 1,5 jam atau 2 jam dari Kota Sabang. Pulau Rondo termasuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Ujung Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Pulau ini tidak dihuni secara tetap, tetapi secara bergantian oleh Marinir dan petugas jaga mercusuar. Pulau Rondo menjadi lokasi mancing favorit wisatawan pecinta mancing, berbagai jenis ikan banyak ditemukan di pulau yang menjadi pertemuan arus dari utara dan selatan. Foto: AntaraFoto


Pantai Gapang, Sabang
Pantai Gapang: Gapang berasal dari nama pohon yang berjejer di tepi pantai, pohon Gapang. Pantai ini terletak tidak jauh dari Iboh, sekitar 18 KM dari Kota Sabang. Fasilitas di pantai ini cukup lengkap, tersedia resort, restoran, dive shop, toko souvenir bahkan jika anda lupa membawa kamera underwater tersedia juga jasa penyewaan kamera underwater. Seperti juga di Iboih dan Rubiah, pantai Gapang juga memiliki spot-spot bagus untuk snorkeling dan diving. Pasirnya yang halus sangat nyaman untuk jalan-jalan di tepi pantai atau sekedar duduk di batang kayu atau mungkin main ayunan. Sayang sekali kami hanya sebentar saja menikmati ketenangan permukaan air pantai Gapang yang berwarna hijau tosca, karena hujan yang teramat deras mengaburkan keindahan pantai.


Pantai Teupin Layeu
Pantai Teupin Laye dan Teupin Sirkui: Pantai Teupin Layeu dan Teupin sirkui berada di Iboih, sekitar 22 Kilometer dari Kota Sabang .dapat ditempuh menggunakan  kendaraan umum dari pelabuahan Balohan selama 40 menit atau 30 menit dari Kota Sabang. Jarak kedua pantai ini hanya sekitar 100 meter, di kedua pantai ini kita bisa duduk santai di bawah pohon rindang memandangi pantai tenang dan pulau Rubiah. Di pantai Teupin Layeu terdapat Pusat Informasi Wisata Teupin Layeu View, rumah makan, toko penyewaan alat selam dan Snorkling, dermaga untuk menuju pulau rubiah, iboih, seulako dan rondo. Jika malas basah-basahan anda bisa menyewa Bottom Glass Boat untuk melihat pemandangan taman laut sabang.


Menikmati Pantai Sumur Tiga Sabang
Pantai Sumur Tiga: Nama Pantai Sumur Tiga berasal dari keberadaan tiga sumur air tawar yang terdapat di sepanjang pantai. Pantai ini menjadi favorit saya selama di Sabang, karena di Pantai Sumur Tiga ini saya bisa menikmati pantai dengan sangat santai, happy dan merasa aman. Pasir pantai yang halus berpadu mesra dengan bebatuan di bibir pantai, air laut yang jernih dan segar dihiasi ombak kecil yang tak henti-hentinya berkejaran, seolah belum cukup semua keindahan itu di sepanjang pantai nyiur kelapa melambai-lambai meniupkan angin sepoi-sepoi. Awalnya saya hanya berjalan-jalan sendirian, memanfaatkan batu sebagai tripod agar saya bisa bernarsis ria, hingga akhirnya teman-teman saya menyusul dan memutuskan untuk…. NYEBUUURR!!! Warna langit saat senja menambah kecintaan saya akan pantai sumur tiga.

Menjemput Pagi dan Mengantar Senja di Pantai Sumur Tiga, Sabang

Gua Sarang Sabang, Foto Bappeda Sabang
Gua Sarang: Terdapat beberapa gua alami di pantai barat Pulau Weh yang terletak berseberangan dengan Hutan Wisata Iboih. Gua-gua ini menghadap ke samudra dan dihuni bermacam burung, kelelawar, dan ular. Menjelajahi tempat ini dengan menggunakan perahu harus didampingi oleh penduduk lokal karena lokasi yang cukup sulit dijangkau, dan berbahaya, terutama antara bulan Mei dan September saat musim angin Barat. Kondisi ini sangat menantang bagi pencinta gua. Goa Sarang hanya dapat dicapai dengan berenang atau dengan perahu di pada saat air surut. Goa Kamprek adalah tiga gua kecil yang berjarak beberapa ratus meter


Pantai Kasih, Sabang
Pantai kasih: Pantai Kasih merupakan pantai berpasir putih yang letaknya dekat dengan pusat Sabang. Waktu terbaik menikmati pantai kasih adalah saat matahari terbenam. Foto: Forum Indonesia Tourism
Pantai Ujung Paneh: Informasi mengenai pantai Ujung Paneh sangat amat sedikit, hanya disebutkan bahwa pantai Pantai Ujung Paneh terletak di Iboih sekitar 26 km dari Kota Sabang, di pantai ini terdapat satu penginapan, tidak ada fasilitas rumah makan atau Cafe. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di pantai ini adalah berenang dan snorkling.
Pantai Anoi Itam: Pantai ini berada tidak jauh dari pelabuhan, sesuai dengan namanya pantai Anoi Itam merupakan pantai berpasir hitam khas pasir vulkanis. Tak heran, Pulau Weh memang memiliki gunung berapi kecil yang tengah aktif di tengah-tengahnya. Pantai Anoi Itam memiliki pemandangan yang indah, serta beberapa benteng peninggalan Jepang yang masih terjaga kelestariannya. Benteng-benteng inilah yang dulu menjadi pusat pertahanan Jepang terhadap serangan musuh dari laut dan udara.
Anoi Itam dan Cok Beu: Dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer yang dimulai dari Anoi Itam sampai dengan Cok Beu lokasi ini sangat cocok untuk wisata sepeda gunung, melewati perkampungan dan wilayah hutan yang terdapat disekitar lokasi wisata. Sambil mendayung sepeda dengan menaiki dan menuruni lereng berbukit, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan yang tak kalah meneriknya, satwa liar misalnya, seperti (burung srigunting, babi hutan, dan monyet ekor panjang) menjadi daya tarik tersendiri jika berwisata sepeda gunung dikawasan wisata ini.


Danau Aneuk Laot
Danau Aneuk Laot:
Danau yang cukup besar ini merupakan sumber air tawar sekaligus PLTA bagi seluruh pulau. Anda bisa menikmati pemandangan danau ini dari dalam kendaraan, karena jalannya meliuk di salah satu sisi danau. Atau, Anda juga bisa turun ke tepian danaunya untuk melihat aktivitas warga memancing dan mengurus tambak ikan air tawar. Foto diambil dari Presiden-SDM


Air Terjun Pria Laot, Foto: Bappeda Kota Sabang
Air Terjun Pria Laot: terletak tidak jauh dari Pria Laot jalan menuju Kel. Iboih. Perjalanan menuju air terjun Pria Laot bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 1,7 Km dengan melalui sungai yang ada disekitar jalan. Air terjun ini berasal dari aliran sungai Pria Laot yang bersumber dari Danau Aneuk Laot. Air terjun Pria Laot sangat indah, selaras dengan rimbunan pohon yang mengelilinginya. Tinggi air terjunnya hanya sekitar 10 meter, sehingga percikannya tak terlalu deras. Anda bisa berenang santai di kolam persis di bawah air terjunnya, serta menikmati ‘fish spa’ alami di pinggiran kolamnya. Satwa liar yang bisa diamati seperti burung, babi hutan dan kelelawar. Sungai dari aliran air terjun Pria Laot dimanfaatkan masyarakat disekitar desa untuk mencuci pakaian dan mandi.

Monkey Road: Sesuai namanya, ini adalah jalur di mana Anda bisa menemukan spesies monyet sepanjang jalan. Monyet-monyet liar inilah yang akan menuntun Anda menuju Tugu Nol Kilometer yang berada di sebelah utara Pulau Weh. Anda bisa memberi mereka makanan berupa pisang atau kacang, namun berhati-hatilah karena banyak pula babi hutan yang berkeliaran sepanjang jalan.

Pemandian air panas Keuneukai: Terletak di sebelah selatan Pulau Weh pemandian air panas Kaneukai akan menjadi tempat yang cocok setelah berkeliling Sabang untuk melemaskan otot-otot yang letih. Air panas ini berasal dari gunung berapi yang terletak di tengah-tengah Pulau Weh.


Gunung Api Jaboi, Foto: Bappeda Kota Sabang
Gunung Api Jaboi:  berjarak kurang lebih 15 Km dari pusat kota dan berlokasi di Jaboi Kec. Sukajaya dengan luas area 450 m. Potensi yang menjadi daya tarik tersendiri seperti kawah belerang, hutan rotan dan satwa liar (burung, monyet, babi hutan).

Hutan Wisata Iboih:  Terletak di Kelurahan Iboih, memiliki luas kawasan 1.300 Ha dan juga merupakan daerah Konservasi. Dengan jenis hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Hutan wisata ini memiliki keanekaragaman satwa seperti burung, monyet, ular, babi hutan, reptil. Bagi para pencinta burung, hutan ini bisa dijadikan tempat untuk pengamatan burung seperti Nicobar Pigeon, Srigunting, Beo, dan lain-lain. Selain untuk pengamatan burung, hutan hujan tropis yang ada dikawasan Iboih ini bisa dikembangakan menjadi wisata jungle trakking untuk para wisatawan pencinta alam.


Peta Wisata Sabang (dari Toko Mr.Piyoh)
Potensi Wisata Selam di Sabang:
  • The Canyon: ditempat ini juga terdapat bebatuan indah, tebing, serta gua bawah laut yang diselimuti koral. Terdapat spesies laut seperti Napoleon Wrasses, hiu karang dan pari manta.
  • Pante Penuateung : berjarak 30 menit dari Iboih dan 40 menit dari Gapang. Terletak di Barat laut Pulau Weh, tempat ini biasanya paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Terdapat beberapa hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu black dan white tip, gorgonian, barracuda, lobster, tevally dan belut moray.
  • Batee Meuduro : berjarak kurang lebih 70 menit dari Gapang dan terletak diarah Selatan perairan Pulau Weh. Terdapat beberapa hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu, Napoleon Wrasses, dan Barracuda.
  • Bate Tokong : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih dan ditempat ini paling banyak dikunjungi oleh para penyelam. Pada umumnya para penyelam diarahkan ketempat ini.  Hewan laut yang biasanya dijumpai seperti; hiu black, white dan silver tip.
  • Bate Gla : ditempat ini terdapat semacam lorong diantara labiran batu besar. Banyak terdapat spesies laut yang ditemui seperti penyu, udang mantis, moray. Salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh penyelam.
  • Rubiah Utara : berjarak kurang lebih 10-15 menit dari Iboih, tempat ini biasanya digunakan oleh para penyelam pemula.
  • Rubiah Sea Garden : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih, untuk para pemula yang melakukan aktifitas diving. Biasanya banyak spesies laut yang dapat kita lihat seperti belut moray dan jenis ikan scorpion. Tempat ini juga dikelilingi oleh bebatuan dan termubu karang yang masih berukuran kecil.
  • Arus Balee; berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih. Sesuai dengan namanya ditempat ini memiliki arus yang cukup kuat dan terletak diantara Pulau Rubiah dan Seulako. Tempat ini juga banyak dijumpai jenis ikan dan spesies laut seperti fusillier, snapper, dan belut moray.
  • Batee Meuroron : berjarak kurang lebih 5 menit dari Gapang. Teradapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes.
  • Batee Dua Gapang : berjarak kurang lebih 10 menit dari Gapang. Terdapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes, razor fishes, sea snake.
  • Rongsokan Kapal; sebuah kapal perang yang tenggelam diperairan Sabang tepatnya diwisata bahari Iboih, kapal ini menjadi tempat ini merupakan tempat berlindung ikan atau rumah ikan dan spesies laut lainnya.
  • Wreck Tugboat : bertempat dipelabuhan Sabang (Pasiran), terdapat hewan laut cleanershrimps, banded & gost pipefish, crocodile fish, spiny lobster
  • Sumur Tiga : berjarak kurang lebih 30-40 menit dari Iboih yang berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat coral garden.
  • Anoi Itam : berjarak kurang lebih 40 menit dari Gapang, berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat hard coral.
  • Pulau Rondo : berlokasi disebelah barat perairan Sabang, berjarak kurang lebih 2 jam dari Sabang. Terdapat reef sharks, soft coral, bumpheads and turtles, surgeon fish.
  • Pantee Ideu : terdapat napoleon wrasse, gorgonions, sponge,hard coral, trigger fish.
  • Limbho Gapang : terdapat mushroom, nudibranch, flatworm, turtle. Berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih.
  • Long Angen Pantee Gua
  • Seulako : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih, terdapat hard corals, soft corals, gorgonion
  • Little wreck : berjarak 20 menit dari Gapang. Site ini tergolong site yang medanya tidak begitu sulit. Terdapat gunung api di bawah permukaan laut yang membentuk tirai. Spesies laut yang sering dijumpai seperti ikan pipa, nudibranch dan lion bintik kembar.
Budget Wisata Sabang:
  • Iboih Inn:
  1. Penginapan (2 kamar + 1 extra bed) = Rp. 600.000,-
  2. Minum (es kopi susu dan es the), makan malam, sewa alat snorkeling (snorkel, pelampung dan pin) = Rp. 591.000,- kalo gak salah sewa alat snorkeling komplit (snorkel, pelampung, pin) Rp. 45.000,-. Ini merupakan perlengkapan snokrling terbaik yang pernah saya pakai, semua masih dalam kondisi bagus.
  • Santai Sumur Tiga:
  1. Penginapan (2 kamar + 1 ekstra bed) = Rp. 600.000,-
  2. makan siang, makan malam = Rp. 518.000,-
  • Mobil day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih = Rp. 250.000,- (1 mobil untuk 5 orang)
  • Mobil day 2 & 3: Iboih – Tugu 0 km – Pantai Gapang – Kota Sabang – Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan = Rp. 450.000,-
  • Pop Mie dan minum di Pulau Rubiah = Rp. 48.000,-
  • Sertifikat 0 km = Rp. 20.000,-/orang
  • Tiket Kapal Cepat = Rp. 65.000,-/orang
Foto-foto wisata nya ndah di Pulau Sabang: http://ndahdien.multiply.com/photos/album/76/Santai_Bang…._ini_di_Sabang

Jumat, 16 November 2012

Babi Jinak di Nol Kilometer SABANG


Bagi anda seorang traveler mungkin tidak asing lagi dengan daerah daerah wisata di Indonesia, apalagi dibagian Timur Indonesia, Nah,,,Seberapa tahukan anda tentang wisata di wilayah barat indonesia yang juga siap memanjakan anda disaat Kesibukan ibukota, berbekal dengan searching di inernet yang sudah banyak sekali memposting tentang wisata di sabang, tentunya sudah cukup buat referensi untuk Meyakinkan anda berlibur  SABANG. Berikut Ini Pengalaman Presenter Cantik Metro TV Marischka Prudence Mengunjungi TUGU “0” KM di Kota Paling Barat Indonesia ini.
 *****


Kadangkala, hal hal yang paling diingat saat traveling adalah hal hal tak terduga yang kita temui di perjalanan, atau di salah satu spot tujuan.
Sebelum saya datang ke Tugu Nol Kilometer, sudah ada beberapa teman yang bilang "nanti bakal ketemu babi jinak," nah, di pikiran saya "oh, ada babi yang cukup ramah, ga takut atau galak sama orang, bisa dideketin kali ya, that's it," tapi seberapa jinak sebenarnya babi ini, here's the story;
Tangga naik ke plakat tulisan nol kilometer
Saat ke Pulau Weh, ke Sabang, satu lokasi yang wajib dikunjungi adalah Tugu Nol Kilometer. Mengapa? karena tugu ini penanda geografis ujung paling barat Indonesia, ya memang secara real bukan paling barat, masih ada area lain di barat Tugu Nol Kilometer, namun titik kilometer nol dihitung dari Tugu ini dan inilah mengapa ungkapan "Dari Sabang sampai Merauke" sudah jadi kalimat yang umum di telinga kita yang tinggal di Indonesia.
Walaupun belum ke Merauke setidaknya sudah ke titik paling barat :)
Tugu Nol Kilometer juga jadi tujuan saya saat datang ke Pulau Weh. Lokasi tugu tidak jauh dari lokasi saya menginap di area Iboih, jika dihitung dari kota Sabang sekitar 45 menit perjalanan mobil untuk sampai ke lokasi di Desa Iboih Ujong Ba'u, dimana Tugu Nol Kilometer berada.
Babi ini langsung mendekati saat saya turun dari mobil
Sesampainya di lokasi, saya langsung turun dari mobil dan mengarah ke depan mobil, tidak menyadari kalau ada makhluk yang mendekati dari arah kanan. Ternyata yang disebut sebut babi jinak itu datang dan memang benar benar jinak :)
Jadi babi ini langsung mendatangi saya, dan saya langsung ingin memegang kepalanya, ternyata dia mau lho dipegang, tapi cuma sebentar, rupanya babi ini minta makanan. Abang yang mengantar saya langsung memberikan kotak biskuit, saya langsung menyodorkan biskuit itu dan seperti anjing peliharaan yang jinak, babi ini langsung mengambil biskuit dari tangan saya :D
Selama ada biskuit, babi ini mau di elus elus :)
Kera kera di sekitar Tugu Nol Kilometer, saya cuma berani foto dari jauh, mereka galak soalnya
Tapi selanjutnya saya lebih memilih melempar biskuit saja, takut salah salah tangan saya tergigit hihi. Tapi beberapa biskuit ini diambil kera kera di sekitar tugu yang pastinya jauh lebih gesit dibanding si babi jinak.
Setelah main main dengan babi jinak, saya melihat lihat Tugu Nol Kilometer, rupanya si babi jinak ini masih terus meminta makanan dari pengunjung lain dengan berdiri diam di depan pengunjung yang sedang duduk, persis cara doggy meminta makanan, lucu! :)
Memang cukup aneh mengetahui ada babi, di Aceh, yang jinak dan meminta makan dari pengunjung tugu nol kilometer, tapi rupanya hal hal yang tidak terduga ini justru yang kadangkala lebih diingat. Bagi saya juga, pengalaman bertemu babi jinak ini lebih seru dibanding lokasinya itu sendiri, bukannya karena titik nol kilometer tidak penting, tapi antara seru dan penting itu berbeda kan :)

Usai lihat lihat tugu bisa nongkrong sambil liat pemandangan ini

 Kalau mengunjungi Tugu Nol Kilometer, jangan lupa bawa biskuit untuk si babi jinak supaya ia mendekati dan mau dielus elus (bagi yang bisa dan boleh memegang babi) karena sibuk makan, tapi hati hati juga karena bagaimanapun jenisnya tetap babi hutan yang besar dan kalau diseruduk atau tergigit lumayan juga hihi..

@marischkaprue - animal encounter is her happy notes on the journey 
Ayoo...Gunakan waktu Liburan Akhir Tahun anda untuk mengunjungi SABANG.  [Cinta Indonesia]

Pengalaman Presenter Metro TV Marischka Prudence Sepekan di Sabang


Bagi anda yang suka menonton televisi berita Metro TV pasti akrab dengan wajah Marischka Prudence. Nah, presenter cantik ini baru saja menghabiskan waktu sepekan di Pulau Weh, Sabang. Ia pun menuliskan pengalamannya di blognya http://marischkaprudence.blogspot.com.
saya hubungi lewat akun twitternya . Berikut tulisannya.
***

Siapapun yang sudah mengalami perjalanan ke Indonesia Timur pasti tidak menyangkal kalau dari segi pantai dan laut, Indonesia timur jawaranya. Namun, sayangnya traveling ke Indonesia timur itu kurang bersahabat bagi kantong. Keluhan pertama selalu karena tiket pesawat ke daerah timur itu mahal, belum lagi untuk lokasi lokasi tertentu yang harus naik perahu, apalagi yang sewa khusus benar benar bisa menguras kantong.
Padahal, salah satu hal yang benar benar bikin saya cinta Indonesia Timur itu air lautnya yang bening dan warnanya variatif tapi bikin pengen nyemplung disaat kita melihat air yang jernih.
Nah, di barat pun ternyata ada kok, dan saya yakin sebenarnya banyak karena belum explore aja jadi belum banyak referensi lokasi yang indahnya ya tidak kalah dengan Indonesia timur, namun kita bisa menikmati dengan budget yang jauh lebih rendah, baik untuk transportasi maupun akomodasi. Lokasinya di Pulau Weh, Aceh.
Deluxe room sudah AC dan warm shower bath

suasana di teras, tiduran di hammock paling bikin betah :)
Tempat saya menginap saja harga kamarnya hanya 350 ribu rupiah per malam. Jangan bilang ini tidak murah dahulu, kalau lihat lokasinya yang setara resort, ini jauh lebih murah dibanding sewa resort, karena sebagian kamar persis ada di depan laut, dengan teras yang ada hammocknya, benar benar bikin betah. Ada juga budget room yang harganya 200 ribu per malam, tapi tidak ada AC, pilihan lain deluxe dengan harga 250 ribu per malam.
Kalau long stay, harga bisa jauh lebih murah, dari 130 ribu sampai 180 ribu per malam, tapi ga berlaku buat kamar yang persis di depan laut. Nah, kalau kesini, saran saya ambil kamar no 4 karena lokasinya paling bagus :)
Berasa laut jadi kolam renang :)
Dermaga di penginapan


Banyak ikan berkeliaran di area dermaga

Yang paling menyenangkan itu dermaga di penginapan ini, airnya jernih banget dan banyak ikan berkeliaran, mulai dari blue tang fish, longnose butterfly, dan beragam ikan berwarna warni yang bisa kita amati dari dermaga, dan bahkan tempat makan di penginapan.
Disini airnya jernih banget, sumpah, ciyus! :3
snorkeling atau skin dive sambil foto foto di dermaga, seru!
Pake baju renang pun santai saja karena ini daerah turis & warga sangat friendly :)
Buat yang tidak bisa diving, tetap wajib nyemplung ke laut, bisa langsung di dermaga aja, tinggal sewa masker, fin dan pelampung, cuma 15 ribu per item per hari, atau kalau mau lebih bagus tinggal nyebrang ke pulau rubiah di seberangnya.
Untuk makan bisa di penginapan, atau tinggal jalan kaki 10 menit sudah sampai di area yang banyak tempat makan dan pantai terbuka. Harga makanan disinipun budget friendly.
Foto di sudut manapun hasilnya indah :)

Di depan ini tempat makan dan lobby
Oke, mari kita hitung hitungan budget. Tiket dari Jakarta ke Banda Aceh anggap saja sekitar 1,2 juta PP (bisa lebih murah tergantung season), kapal penyebrangan ke Sabang bisa naik kapal cepat 60 ribu (PP 120 ribu) atau kapal ferry sekitar 30 ribu (PP 60 ribu), menginap 6 hari 5 malam di kamar terbaik 2,1 juta, expenses untuk sewa alat untuk snorkeling misalnya 4 hari terus terusan mau nyemplung 180 ribu, makan seminggu 300 ribu, tambahan transportasi 500 ribu.
Jadi total total, sekitar 4juta untuk all expenses berlibur di area yang lautnya tidak kalah dengan Indonesia timur. Kalau mau lebih murah tentu saja sharing kamar dengan teman, jadi budget bisa turun, kalau share 3 orang budget jadi 2,7 juta per orang, dan kalau mau lebih ngirit ngirit dijamin bisa jauh lebih murah karena yang saya pilihkan itu kamar yang paling enak dan transportasi yang paling enak juga.
Foto ini bikin semua ngiler pengen ke Pulau Weh :)
 So, when you'll pack your bags and visit Weh Island? :)
@marischkaprue - work hard, travel hard.
Demikian ulasan di blognya, ohya Kebetulan Iboih Inn tempat Mbk  @marischkaprue Nginap Masih Masih Punya Keluarga Saya,,,Semoga Menjadi Referensi Buat Travelista yang Lain ....Salam Indonesia..

Notes:· 
Penginapan: Iboih Inn, sebelum datang reservasi dulu ke +62811-841570 atau email keiboih.inn@gmail.com. Di lobby dan tempat makan ada wifi gratis, so far Telkomsel dan Smartfren lancar jaya sinyalnya disini jadi bisa tetep online.

· Kapal cepat dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi) setiap hari pukul 09.30 WIB dan 16.00 WIB, untuk pulang dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB.

· Kapal Ferry setiap hari dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) pukul 08.00 WIB, hari Senin, Selasa, Kamis, Jumat pukul 14.00 WIB dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi), Kamis, Sabtu dan Minggu pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi), sementara dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) untuk hari Kamis, Sabtu dan Minggu di pukul 13.30 WIB.

· Pilihan transportasi: Minibus, taksi, ojek atau becak dari Balohan ke kota Sabang (20 sampai 30 ribu),  ke Iboih 50 ribu per orang, sewa motor sekitar 100 ribu per hari, sepeda 50 ribu per hari, tergantung keahlian menawar masing masing.
· Pilihan akomodasi lain di Iboih: Yulia's Bungalow (rate 60 ribu sampai 200 ribu per malam) telp: 0821-68564383, O'ong Bungalow (rate 50 ribu sampai 150 ribu per malam), Fatimah Bungalow (rate 120 ribu sampai 200 ribu per malam