Minggu, 18 September 2011

Pesona Wisata Alam Sabang Part I

-->
Hari itu tepatnya tanggal 30 Agustus 2011 saya di komfirmasi seorang teman wanita saya mbk Ath yang berapa di jakarta bahwa besoknya dia terbang ke Aceh untuk mengisi liburan Idul Fitrinya di kota ujung Indonesia ini. Saya sudah seminggu mudik berada di Sabang, karena aslinya saya orang sabang. Setibanya di Bandara Internasional Iskandar Muda Blangbintang katanya dia sempat bengong bengong nunggu jemputan, hahaha kasian deh.. berhubung tanggal 31 Agustus itu bertepatan dengan Perayaan Idul Fitri pertama maka masih belom banyak transportsasi dari Bandara. Untungnya temen saya Oddy Kribo (julukan rambutnya sekarang) bersedia menjemputnya, setelah di bawa putar putar diseputaran kota Banda Aceh sejenak, akhirnya tibalah mereka di pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh, yaitu pelabuhan penyeberangan menuju Sabang tujuan utama jalan jalan kali ini.
Gerbang Pelabuhan Ulee lheu Banda Aceh
Perjalanan yang ditempuh hampir dua jam dengan menggunakan kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheue – Balohan membuat siang itu begitu leluasa menikmati pemandangan laut lepas.
Pemandangan Laut Sepanjang Penyeberangan 
Menuju Sabang

Cuaca yang begitu bersahabat siang itu membuat garis-garis awan biru dengan nuansa putih saling melengkapi. Tidak ketinggalan disaat perjalanan baru menghabiskan waktu 1 jam, ikan lumba-lumba pun ikut menemani disamping-samping kapal sambil berlomba memperlihatkan diri kepada penumpang.

Tak lama setelah pulau Weh kelihatan, kapal pun merapat ke pelabuhan Balohan. Pelabuhan ini memang dikhususkan untuk penumpang, baik yang membawa kendaraan roda dua atau roda empat. Di pelabuhan Balohan hanya tersedia dua jenis kapal yang merapat, yakni kapal lambat BRR dan kapal cepat seperti KM Pulo Rondo, KM Bahari.

Tiba di Pelabuhan Balohan Sabang

Penumpang bersiap untuk turun
Pukul 19:00 wib kemudian di menghubungiku bahwasannya kapal nya sudah merapat ke dermaga pelabuhan Balohan Sabang, untungnya lagi temanku Oddy yang tadi ikut menemani perjalanan mbk Ath ke Sabang, jadi aku tidak perlu lagi menjemputnya ke Pelabuhan.

Perjalanan merekapun dilanjutkan ke Cotdamar untuk menuju ketempaku yang berjarak sekitar 8 km dari pusat kota sabang, Sekitar pukul 20:00 wib mereka tiba di rumahku yang sederhana, rupanya mbk Ath udah agak lupa dengan wajahku dan juga Oddy, apalagi Oddy sekarang udah kribo gitu, aku aja agak pangling waktu ketemu buka puasa bareng di Banda Aceh,,hahaha. Mereka terlihat lelah dan kecapean, sejenak saya suru duduk dan mencicipi minuman dan makanan kecil ala lebaran yang biasanya emang disediakan di tempat kami ini jika lebaran untuk memulian tamu tamu yang datang berkunjung kesanak saudara dan kerabatnya. Dikesempatan itu kami saling bercerita tentang pengalaman perjalanannya tadi dan sedikit berbuat lelucon..sepertinya malam udah mulai larut,, sebaiknya mbk Ath dan Oddy mandi dulu dan istirahat, besok kita lanjutkan dengan jalan jalannya. Eh baru mbk Ath mau mandi duluan Oddy nya malah molor di ruang tamu “biasa penyakit lama kambuh lagi”(itu sedikit cerita perjalanan mbk Ath dan Oddy ke rumah ku).

Bagi anda yang ingin mengunjungi kota sabang jangan khawatir Akomodasi seperti penginapan, cafe dan restoran sudah tersedia, mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Taman Wisata Culiner di Pujasera (pusat jajanan selera rakyat) Kota Bawah Barat, lokasi terbaik bagi yang ingin mencici kuliner Aceh, khusus kuliner khas kota sabang seperti dodol sabang, kue lumpia sabang dan juga makanan khas lainnya, dan juga beberapa rumah makan dan cafe yang tersebar diseluruh kota sabang, jangan lupa mencicipi sate guritanya ya,,sayang kami tidak sempat kemarin itu krn suasana lebaran belom ada yang jualan,,hehe . Terus yang hobi mancing, perairan laut di sekitar pulau Rondo, adalah lokasi yang tepat.

Esok hari nya selasa 1 September 2011 matahari pagi sudah mulai kelihatan tinggi, sepertinya oddy masih nyenyak dalam mimpinya, tapi kami gak mau tau tetap oddy harus di bangunkan untuk siap siap dan sarapan pagi. Setelah kami mandi dan sarapan pagi seadanya di rumah, mulai lah kami pamit untuk keluar jalan jalan bersama mbk Ath yang datang jauh jauh dari Jakarta ke Sabang khusus untuk menikmati keindahan Sabang secara langsung.

(Sedikit cerita tentang Sabang,,)
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh, jika tidak berkunjung ke salah satu gugusan pulau di Aceh yang bernama Weh atau Sabang yang tepatnya berada paling ujung pulau Sumatera ini.
Di pulau ini beragam wisata bahari kian memukau mata, tidak hanya lokasi untuk bahari, tempat bersejarah peninggalan pasca perang dunia juga ada dan pastinya beragam potensi di Sabang membuat kita tidak mau sehari atau dua hari untuk melihat keindahannya.

Sabang adalah kota kecil yang terletak di pulau Weh, pulau di ujung paling barat Indonesia. Jaraknya sekitar 14 mil atau 22,5 Km dari Banda Aceh yang dapat ditempuh kurang lebih selama 1,5 jam dengan kapal Fery, dan 45 menit dengan kapal cepat. Kota Sabang merupakan andalan wisata Aceh, untuk kategori wisata bahari. Keindahan taman lautnya sangat terkenal, tidak kalah dengan taman laut Bunaken, di sulawesi utara atau lombok di NTB bahkan bali Sekalipun. Tak salah jika pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, menetapkan Sabang (pulau Weh) sebagai destinasi wisata nasional.

Ok perjalanan kami pertama adalah ke Pantai Iboih, setelah menempuh perjalan yang yang berkelok dengan perbukitan yang serasi dan satwa seperti monyet hutan menjadi teman perjalanan hari itu, urusan infrastruktur seperti jalan-jalan di Sabang memang terbilang sudah memadai untuk dilalui dan ini terlihat keseriusan pemerintah setempat dalam menggarap potensi wisata yang sudah dikenal dunia.

Monyet Ini Turun Menyambut Perjalanan Kami
Tibalah kini kami di Iboih, Tepatnya di Pantai Tepi Layeu..

Beberapa lokasi parkir sudah dipenuhi oleh motor-motor dan mobil pengunjung yang udah duluan berada di iboih, hampir saja kami tidak kebagian lagi tempat parkir..(ah lebay) dengan sedikit mengeserkan motor orang kami memarkir motor kami, eh tapi tumben biasanya ada tukang parkir, tapi kagak apalah sabang di kenal aman untuk urusan parkir,,hehe..disitu kami bertemu banyak pengunjung yang umumnya didominasi orang chinese dan ada beberapa yang kenal dengan teman kita sapa lagi kalo bukan Oddy si keribo..haha,,sabar ya dy..saya juga bertemu dengan beberapa teman lama saya semasa di sabang, dan salah satunya anaknya Pengusaha Pemandu Wisata Sabang ya itu pak Doden, sayang nya beliau baru saya Alm di bulan Puasa kemarin katanya.., mereka umumnya sudah menjadi pemandu wisata disitu..hari itu kami berniat untuk menyeberangi pulau rubiah yang di kenal dengan keindahan bawah lautnya yang menawan itu, namun karena masih terlalu panas sepertinya kami berkesimpulan untuk tracking melelusuri Cafe Cafe dan Bungalaw yang berada dilokasi pantai teupin Sirkui..mari kita berfoto dulu...xixii...

Teman saya Oddy dan mbk Ath sedang Berpose di depan Gapura Teupin Sirkui
Jalan setapak sepanjang 1 km kami lewati dan kami memasuki beberapa resort atau restoran dan melihat lihat fasilitas dan bungalaw yang ada disekitas resort dan piggir pantai yang semuanya menghadap ke arah laut dan pulau rubiah, betapa indah nya pemantadangan semacam itu seandainya anda di rumah kita. Tapi maaf ya mr. bule kami hanya numpang liwat,,haha kagak makan di resort mu..ckckck:) muka malu.

Setelah menyisiri beberapa tempat karena tidak ada arah putar, maka kami berbalik arah untuk kembali ke Teupi Layeu Iboih..sebelum kami nyeberang ada baiknya makan siang dulu, jam telah menunjukkan pukul 14:00 siang waktu sabang..pantes udah lapar..disitu terlihat ramai pengunjung yang sudah menganti untuk mendapatkan sepiring Mie Aceh, ada yang memesan bakso dan sepertinya ada juga yang memesan nasi siang. Atas rekomendasi oddy aku dan mbk ath sepakat mesan mie aceh ala pantai iboih aja deh..blom tau rasanya agak kebarat baratan gitu kali yah...rupanya untuk mendapatkan sepiring mie aceh disitu kami harus rela menunggu lama dikarenakan banyaknya pengunjung dan terbatasnya orang yang membuat mie...

Tak lama kemudian oddy menyapa pak aliaong..katanya tetangganya waktu di penayong banda aceh dulu,,setelah lama ngobrol,,eh ternyata oddy berhasil minta nebeng bersama rombongan nya beliau untuk menyeberangi pulau rubiah....wah oddy emang top deh...

Untuk menyeberangi pulau rubiah dengan boat biasa di kenakan tarif Rp. 250.000 sedangkan untuk keliling di kenakan tarif Rp. 300.00 dan untuk boat yang memiliki fasilitas aguarium kaca untuk dapat melihat keindahan bawah laut tanpa harus menyelam ke bawah dikenakan tarif Rp. 300.000 jika ingin keliling seperti yang kami lakukan tarifnya Rp. 350.000, disini akan lebih baiknya kalo kita rame rame jadi biar lebih murah kalo dihitung masing masingnya hehehe..paket hemat beib..:p

Tapi Mie Aceh pesanan kami gimana?...karena kasian telah lama menunggu ibu si pembuat mie langgsung membungkuskan mie tadi untuk kami bawa makan sambil nyeberang saja agar tidak ketinggalan rombongan pak aliong. Ok kini mie sudah di tangan,,beli sedikit minuman botol mari kita nyeberang...

Ody Makan Mie...lahap bener.

Wisata Sejarah dan Menikmati Keindahan Laut
Berikut ini potensi obyek wisata alam (nature tourist attraction) di Kawasan Sabang:
  1. Taman Laut Pulau Rubiah
  2. Pantai Iboih
  3. Pantai Gapang
  4. Pantai Paradiso
  5. Pantai Tapak Gajah
  6. Pantai Nipah, Pulo Aceh
  7. Atraksi Alam Lumba-lumba
  8. Atraksi Alam Ikan Pari
  9. Pantai Pasir Putih Lhung Angen
  10. Danau Aneuk Laot
  11. Air Terjun Pria Laot
  12. Air Panas Gunung Merapi Jaboi
  13. Air Panas Keuneukai
  14. Tugu KM “0”

Pulau Rubiah
-->
Keindahan pantai dan taman lautnya yang masih alami begitu mempesona, menjadi magnet dan surga bagi wisatawan asing maupun domestik yang hobi menyelam (diving). Setidaknya ada 26 titik potensial tujuan wisata yang bisa dikunjungi di kota Sabang. Namun yang paling populer adalah Pantai Gapang, Pantai Rubiah, dan Pantai Iboih, yang terkenal dengan keindahan Garden Under Water-nya. Bagi anda yang mau tau lokasi diving spot yang bagus lihat disini.

Hewan laut seperti pari manta, hiu, paus, lumba-lumba, penyu dan hewan-hewan laut cantik lainnya, dengan mudah bisa ditemui di sekitar perairan kota sabang. Penyelam berpengalaman dan instruktur selam siap memandu para wisatawan menikmati keindahan taman-taman laut yang ada di sana. Menurut keterangan yang kami peroleh dari para pengusaha jasa penyelaman untuk sekali menyelam kita harus merogoh kocek kurang lebih 300rb rupiah.


Alat Buat Snorkling

Tapi kalau cuma pengen snorkeling aja, cukup bayar biaya sewa alat snorkeling sebesar kurang lebih 45rb rupiah.

Indahnya Terumbu Karang Rubiah.
Daya tarik Sabang terletak pada keindahan alamnya. Hampir semua wisatawan, terutama backpacker, menyerbu pantai di wilayah barat pulau ini. Kawasan pantai barat Pulau Weh―22 kilometer dari pusat kota―yaitu Gapang dan Iboih, adalah lokasi diving, dengan taman laut dan terumbu karang indah.

Losmen dan hotel tersedia dengan tarif Rp 75.000-Rp 250.000 per malam.

Turis-turis lokal biasanya datang pada akhir pekan. Minggu sore atau Senin pagi mereka kembali ke Banda Aceh untuk bekerja. Namun, turis asing umumnya tinggal lebih lama dan mereka seperti tak kenal waktu...

Sabang kita kenal sejak taman kanak-kanak melalui lagu ”Dari Sabang sampai Merauke” ciptaan R Suharjo. Lewat lagu itu, kita bisa membayangkan batas dan ujung negeri kita. Tugu Kilometer 0 (baca: nol) penanda awal pengukuran jarak dan luas Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Setiap pengunjung berhak mendapatkan sertifikat bahwa dia telah berkunjung ke Tugu Kilometer 0 dengan mengganti biaya administrasi Rp 20.000 per sertifikat, khusus untuk mbk ath saya kasikan gratis hehe yang lain jangan cemburu,,makanya ke sabang....

ok lanjut cerita travelingnya...kayak nya sudah sore tak lama setelah kami mengelilingi pulau rubiah, tak terasa jalan jalan nya begitu cepat untuk hari ini, tunggu cerita perjalan kami hari kedua di Sabang di Section 2 nya :D

Info:

5 komentar:

  1. Wah,,,Rambut ama yang di makan Ody sama ya her,,hahahahaa

    BalasHapus
  2. Banyak Resort baru Sekarang, yang wajib di kunjungi, Pokoknya SABANG tak bosan bosannya untuk di Kunjungi Kapan Saja :D

    BalasHapus
  3. Sngt indah, mnyenangkan, n slu tringat ke indhanya, n slu ing bs kmbli ke SABANG

    BalasHapus
  4. Sabang menurut info berkembang dari seorang pendeta asal sibayak sumatera utara, pada tahun 2014 akan didirikan Universitas penginjilan terbesar di Asia

    BalasHapus
  5. Boleh tau info dari mana ya saudara Abu?

    BalasHapus