“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau…” Siapa 
yang tidak kenal lagu nasional ini? Sebuah lagu yang menggambarkan 
betapa luas tanah air yang kita cintai, Republik Indonesia. Namun 
sudahkah anda mengunjungi atau paling tidak mengetahui 2 tempat yang 
berada di ujung wilayah Indonesia tersebut? Bagi kita yang berada di 
Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku, kota Sabang dan 
Merauke terasa (dan memang kenyataannya) sangat jauh. Jadi jangan heran 
ketika mengunjungi Pulau Sabang atau Pulau Weh anda justru banyak 
bertemu dengan wisatawan Malaysia, karena secara geografis mereka lebih 
dekat. Dengan biaya yang jauh lebih murah dan waktu lebih cepat mereka 
liburan ke Sabang mungkin seperti orang Jakarta berlibur ke Kepulauan 
Seribu. Awal April 2012, setelah sehari sebelumnya berwisata singkat di 
Banda Aceh saya akhirnya berhasil menginjakkan kaki di ujung barat 
wilayah Indonesia dan tercatat sebagai pengunjung tugu 0 km Sabang yang 
ke 52.485. Yippiee……
Pulau Weh atau yang lebih terkenal dengan nama Sabang terletak di 
barat laut Pulau Sumatra. Pualu ini dikelilingi oleh Selat Malaka di 
Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera 
Hindia di Barat. Pulau dengan luas 156,3 km² terdiri dari beberapa pulau
 kecil yang terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung yaitu Pulau Weh
 (121 km2), Pulau Rubiah (0,357 km2), Pulau Seulako (0,055 km2), Pulau 
Klah (0,186 km2), dan Pulau Rondo (0,650 km2). Pada jaman pemerintahan 
Hindia Belanda, dermaga Sabang telah menjadi pelabuhan penting sebagai 
pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang kemudian 
dikembangkan menjadi lalu lintas perdagangan barang.
 
Santai Bang, ini di Sabang…
 
Pemerintah Indonesia pada tahun 2000 menetapkan Sabang sebagai Zona 
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, bayangan saya dengan penetapan 
tersebut saya akan menemukan kota yang sibuk dengan lalu lintas barang 
dan jasa. Namun ternyata kota Sabang tidaklah seramai dugaan saya, 
apalagi jika anda jalan-jalan di kotanya setelah jam 12 siang, kota ini 
sangat sangat sepi. Menurut Bang Arphen, sopir kami selama di Sabang, 
ketika datang waktu dzuhur maka aktivitas penduduk di sini berhenti, 
mereka akan beristirahat hingga maghrib. 
Santai Bang, ini di Sabang…. Nikmati saja segarnya udara dan keindahan alam yang tersaji di setiap sudut pulau.
Transportasi menuju Sabang:
Sabang telah memiliki bandara udara bernama Maimun Saleh, namun 
bandara ini hanya digunakan untuk kepentingan militer. Untuk mencapai 
pulau Sabang atau Pulau Weh anda dapat menyeberang melalui Pelabuhan 
Ulee Lheue (Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang). Bagaimana anda bisa
 tiba di Pelabuhan Ulee Lheue (Aceh) bisa di baca dulu 
Panduan Wisata Banda Aceh  
 
- Tarif taxi Bandara Sultan Iskandar Muda Airport – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp. 90,000
- Tarif carter labi-labi dari terminal bus – Pelabuhan Ulee Lheue: Rp.
 60,000. ngeteng dengan labi-labi atau becak motor sekitar Rp. 2,000 – 
Rp. 5,000.
- Tarif taxi Pelabuhan Ulee Lheu – Bandara Sultan Iskandar Muda (jika ingin city tour, 1- 2 jam): Rp. 150.000 – Rp. 200.000,-
Tersedia 2 jenis kapal yaitu kapal cepat dengan jarak tempuh sekitar 
45 menit dan kapal/ferry/roro dengan jarak tempuh 2 jam. Jika anda 
membawa kendaraan pribadi maka pilihan anda adalah kapal Ferry. Saat ini
 tersedia 1 kapal Ferry (Kapal KMP BRR) dan 2 (dua) kapal cepat yaitu 
Kapal Express Bahari dan Kapal Pulo Rondo. Jika anda menjadi salah satu 
penumpang Kapal
 Pesiar MV. Seabourn Pride saat ini kapal pesiar tersebut
 mengagendakan untuk transit di Sabang 5 kali dalam setahun 
 
 
Jadwal dan Harga tiket KM Bahari dan Pulo Rondo
 
Jadwal Dari Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh:
- KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 14.00. WIB
 | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 10.30. WIB dan Pukul 16.30 
WIB
- Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 09.30. WIB
- Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
Jadwal Dari Pelabuhan Balohan Sabang:
- Kapal lambat/roro – KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x 
sehari) Pukul: 08.00. WIB |  Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 
08.00. WIB dan Pukul 14.00 WIB
- Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
- Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 08.00. WIB
Tarif Kapal Aceh – Sabang | Sabang – Aceh:
- Tarif Kapal Cepat Pulo Rondo : Ekonomi Dewasa Rp 60.000 | Bisnis Dewasa Rp 75.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
- Tarif Kapal Cepat Express Bahari : Ekonomi Dewasa Rp 55.000  | Eksekutif Dewasa Rp 65.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
- Tarif Kapal KMP BRR:  Ekonomi dewasa: Rp 11.500, anak-anak: Rp 
18.500 | Bisnis dewasa : : Rp 27.500, anak-anak : Rp 20.500 | Eksekutif 
dewasa : Rp 36.500, anak-anak :Rp 26.500.
- Tarif Kendaraan naik Kapal KMP BRR: Sepeda : Rp 8.500 | Sepeda Motor
 : Rp 21.000 | Sepeda Motor Roda Tiga : Rp 73.000 | Mobil : Rp 155.000
- Khusus untuk roda empat harus lebih cepat tiba di pelabuhan sebab tempat terbatas dan berlaku sistem antrian.
- Phone Kapal Bahari : 0812 6967 0643 | 0852 6058 0996
- Phone Kapal Rondo : 0651 7409194
Transportasi di dalam kota Sabang:
Jika anda belum menyewa kendaraan maka anda diharuskan naik angkutan 
resmi dari Organda yaitu mobil L-300. Bisa di antar sampai kota Sabang 
dengan tarif Rp. 15.000 – Rp. 20.000 atau dengan harga nego untuk di 
antarkan sampai ke penginapan. Kisaran tarif per orang dari pelabuhan 
Balohan sampai pantai Sumur Tiga Rp. 25.000 – Rp. 30.000, Pelabuhan 
Balohan sampai pantai Gapang Rp.40.000 – RP. 45.000, Pelabuhan Balohan 
sampai Iboih Rp. 50.000.
Kami sendiri memilih menyewa mobil (dengan AC):
- Day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih: Rp. 50.000,- per orang
- Day 2: Keliling Sabang 1 hari: Rp. 400.000,- (mobil, bensin, sopir)
- Day 3: Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan: Rp. 50.000,- (mobil, bensin, sopir). Harga
 sewa hari ke-3 lebih murah dari tarif pada umumnya karena di hari ke-2 
kami menggunakan mobil hanya setengah hari karena hujan membuat kami 
hanya sempat mengunjungi Tugu 0 km, Pantai Gapang, keliling kota Sabang 
(yang ternyata sangat sangat sepi, bahkan RM-pun tutup) dan pantai Sumur
 Tiga.
Selain mobil, anda juga bisa menyewa motor.
- CP sewa mobil (tanpa AC): Pak Agus 0813 6001 4721
- CP sewa mobil dan motor (dengan AC): Bang Arphen 0852 6010 6230
- Rental Motor: Rp.  60.000,- Rp. 100.000 (motor + bensin)
- Sewa Boat Iboih-Pulau Rubiah Rp. 200.000,-
- Sewa alat snorkling = 45.000,-
- Rental Mobil Rp. 400.000,- (maksimal 8 jam)
Tempat Makan di Sabang:
 
Kuliner di Sabang
 
Rumah makan / warung kopi / cafe di Sabang tersebar di kota dan di 
tempat lokasi wisata. Di kota Sabang, sebagaian besar terdapat di Jalan 
Perdagangan Sabang seperti : RM.  Dynasty, Kedai Pelita, Kedai Serba 
Rasa, Kedai Solo, RM. Bintang Mas Utama, RM. Bintang Mas, RM. Murah 
Raya, RM. Perkasa Utama, RM. Robusta, RM. Sederhana, Warung Kopi Bireun 
Jaya, Warung Kopi Mandiri, Kedai Kesuma, Kedai Kopi Pulau Jaya, Kedai 
Mie Sedap, RM.Lumbung Sari, Warung Kopi Sabang Indah 2, Kedai Pelangi. 
Di kawasan lainnya terdapat Café SPAN, RM. Burnawati, RM. Anugerah, 
Gulai Kambing Karantina, Jack Café Paradise, Café PUM, Café Paradiso, 
Café Kelapa Gading, Café Sunset,Café Rizki, Café Sabang Fair dan Café 
Abang Sayang. Di kawasan wisata gapang terdapat: Restoran Gapang Resort,
 Warung Kopi Nasi Laguna dan Café Zero. Di kawasan wisata Iboih 
terdapat: Café Olala, Restoran Arina, Restoran Fatimah, Café Kuala dan 
Iboih Inn Resort and Resto. Di pulau Rubiah terdapat Café Peunedden. Di 
pantai Sumur Tiga terdapat Restoran Rousseau Santai. Di pantai Anoi Itam
 terdapat Tuna Café.
Penginapan di Sabang:
 
 Penginapan Iboih Inn Resort
 
Awalnya kami ingin menghabiskan 2 malam di Iboih dengan pertimbangan 
di tempat tersebut kami bisa setiap saat bisa kepleset ke pantai yang 
bersih, jernih dan bergosip cantik dengan kawanan ikan, namun balasan 
email dari Kak Liza pemilik Iboih Inn menyebutkan hanya tersedia kamar 
untuk tanggal 5 April. Dengan pertimbangan ingin menikmati suasana 
pantai yang lain akhirnya kami menjatuhkan pilihan menginap di pantai 
Sumur Tiga, tepatnya di resort milik opa Freddie (orang Italy) Santai 
Sumur Tiga yang sangat direkomendasikan oleh temen saya, 
kokoh (entah di bayar spaghetti berapa piring ni orang 

  ). Booking penginapan di Iboih Inn dan Santai Sumur Tiga sangat mudah,
 bisa dengan email atau isi formulir di website-nya. Berbeda dengan 
Iboih Inn yang mengharuskan kita transfer DP 50%, Opa Freddie 
membebaskan DP, namun kita harus konfirmasi kembali untuk memastikan 
waktu check in.
 
Penginapan Santai Sumur Tiga
 
- Tanggal 5 april menginap di Iboih Inn: deluxe fan seaview (2 kamar +
 1 extra bed) Rp. 600.000,- (include sarapan). DP 50% bisa dikirim ke 
rekening saliza mohamadar.
- Tanggal 6 April menginap di Santai Sumur Tiga: bungalow (2 kamar + 1 extra bed) Rp. 600.000,- (prices weekend).
- Harga extra bed di kedua penginapan tersebut sama, Rp. 50.000,-
Di Iboih masih banyak penginapan dengan harga murah, akhir tahun 2011
 teman saya mendapat kamar seharga Rp. 40.000 untuk 2 orang, sayang 
sesuai dengan kenununannya, dia tidak begitu ingat nama penginapannya. 
Lokasinya agak jauh dari pantai dengan fasilitas seadanya.
 
Penginapan di Iboih, Sabang
 
Daftar Penginapan di Pulau Sabang:
- Arina Bungalow, Iboih, Sabang
- Casa Nemo: Jln. K.H. Agus Salim Ie Meulee Sabang. Phone: +62 8126922598. Harga Rp. 220.000 – Rp. 280.000
- Dirgantara Guest House: Jln. Diponegoro  Sabang,
- Fatimah Bongalow, Iboih.
- Fina Bungalow, Iboih. Phone: +62 85262111366. Harga: Rp. 150.000 (Tanpa AC)
- Gapang Resort, Gapang. Phone: +62 81360272270. Harga: Rp. 250.000 (AC)
- Hotel Holiday: Jln. Perdagangan Belakang, Kota Bawah Barat Sabang. Phone: +62 652 21131. Harga: Rp. 50.000 – Rp. 425.000
- Hotel Kartika: Jln. Teuku Umar No. 21. Kuta Bawah Sabang. Phone: +62 652 21344
- Hotel Perdana Beach Sumur TigaJln. Ujung Kareung, Sabang
- Hotel Pulau Jaya: Jln. Teuku Umar No 17-19, Kota Bawah Barat, Sabang. Phone: +62 652 22168. Harga: Rp. 35.000 – Rp. 170.000
- Hotel Putra Salju: Jln. Teuku Umar No. 16 Sabang. Phone: +62 652 22747. Harga: Rp. 110.000 – Rp. 440.000
- Hotel Rasa Seni: Jln. Anoi Itam, Sabang
- Hotel Seulanga: Jln. Baypass. Cot Ba’u, Sabang
- Iboih Inn Resort and Resto, Iboh. Harga Rp. 130.000 – Rp. 350.000. Kak Syaliza +62 811 841 570, +62 812 699 1659, email: iboih.inn@gmail.com | website: www.iboihinn.com.
- Kartini Home Stay: Jln. Teuku Umar No. 25. Sabang, Phone: +62 652 21256
- Leguna Resort, Gapang. Phone: 081377066662
- Losmen Calok: Jln. Panglima Polem, Kuta Barat Sabang
- Losmen Pum: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 652 21235
- Losmen Rizky (Wisma Telkom): Jl. A. Yani No.20 Sabang. Phone: +62 652 21575. Harga Rp. 55.000 – Rp. 82.500
- Losmen Sabang Merauke: Jln. Teuku Umar Kuta Bawah Sabang Phone : +62 652 21256
- Lumba-Lumba Cottage, Gapang. Phone : +62 652 331133
- Mamamia BungalowIboih Sabang
- Mess Hanafiah: Jln. Lapangan Yos Sudarso, Sabang.
- Mess Hiu Kencana: Jln. Tek Tok Kuta  Timu Sabang Phone: +62 652 21116
- Monle Cottages : Jln. Sumur Tiga, Sabang. Phone: 0852 7741 4321. Harga: Rp. 200.000
- Nagoya Inn: Jalan Cut Mutia No 34 Kota Atas Sabang. Phone: +62 652 22311. Harga: Rp. 225.000 – Rp. 300.000
- Pantai Kasih Guest House: Jln. Sultan Hasanuddin  Sabang, Phone: +62 652 21066
- Perdana Beach: Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: Tasmaldi +62 85262071939. Harga: Rp. 200.000
- Pondok Tapak Gajah: Jln. Tapak Gajah, Jurong Keuramat, Ie Meulee Sabang
- Pum Losmen: Jln. Teuku Umar Sabang. Phone: +62 81269896654. Harga: Rp. 60.000 – Rp. 140.000
- Ramadila BungalowPantai Gapang, Sabang
- Sabang Guest House: Jl. Teuku Umar No.23-25 Sabang. Phone: +62 652 21186. Harga: Rp. 150.000 – Rp. 250.000
- Samudra Hotel: Jln. Diponogoro  Kota Atas Sabang. Phone  +62 652 21503
- Santai Sumur Tiga (Freddy): Jln. Ujung Kareung, Sabang. Phone: +62 
81360255001. Harga: Rp. 185.000 – Rp. 295.000. Breakfast (from 07.30) Rp
 30,000/person (06.30 for early departures to ferries). Dinner (starters
 served 19.30) Rp 65,000/person. Email: santaisumurtiga@yahoo.com.au | Website: www.santai-sabang.com/
- Tuna Paradise Resort Jln. Ujung Kareung Anoi Itam Sabang. Phone: +62 652 7010355
- Wisma Airud: Jln. Perdagangan Kuta Barat  Sabang
- Wisma Lanudal: Jln. Yos Sudarso  Sabang
- Wisma Zahira: Jln. Sultan Hasanuddin Phone : +62 652 22444
Itinerary Wisata Pulau Sabang:
 
Perjalanan Aceh – Sabang
 
Kamis, 5 April 2012:
- 08.30 – 09.30: Perjalanan Aceh – pelabuhan Ulee Lheue
- 09.30 – 10.15: Pelabuhan Ulee Lheue – Pelabuhan Balohan
- 10.15 – 12.00: Pelabuhan Balohan – Penginapan Iboih Inn
- 12.00 – 13.00: Makan Siang
- 13.00 – 17.00: Snorkling di Iboih dan Pulau Rubiah. Ke Pulau Klah, Pulau Rondo dan Pulau Seulako
- 17.00 – 18.30: Menikmati sunset Tugu Nol Kilometer 
- 18.00 – subuh    semedi
Jum’at, 6 April 2012:
- 09.00 – 10.00: Checkout dari Iboih inn
- 10.00 – 13.00: Keliling Pantai: Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Pasir Putih, Pantai Anoi itam, Pantai Tapak Gajah atau Pantai Lhung Angen, Danau Aneuk Laot
- 13.00 – 14.00: Checkin di Santai Sumur Tiga
- 14.00 – 17.00 Menikmati Pantai Sumur Tiga
- 17.00 – 19.00 Jalan malam di kota Sabang
Sabtu, 7 April 2012:
- Subuh – 07.30: packing, checkout dan menuju pelabuhan
- 08.00 – 08.45: perjalanan pelabuhan Balohan Sabang – pelabuhan Ulee Lheue Aceh
- 08.45 – 11.25: menuju bandara Sultan Iskandar Muda, lanjut ke Medan
Kapal Pulo Rondo 
meninggalkan pelabuhan Ulee Lheue pukul 9.40 WIB, selama 45 menit kita 
disuguhi pemandangan perbukitan hijau yang cantik bersanding dengan 
birunya laut dan langit cerah. Tiba di pelabuhan Balohan kami sudah di 
jemput Bang Arphen, tapi berhubung si abang tidak sempat mendapat ijin 
dari pelabuhan kami di minta naik dulu ke mobil L300. Setelah di luar 
pelabuhan baru pindah ke mobil sewaan yang akan mengantar kami ke 
Iboih. 
 
Mie Jalak di Kedai Kopi Pulau Baru, Sabang
 
Seperti wisatawan udik lainnya, saya terkesima dengan pemandangan di 
kota yang baru pertama kalinya saya datangi (semoga berlanjut). Jalan 
raya lebar dengan aspal bagus dan di kanan kiri ada saja pemandangan 
indah yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja (Baca: turun dari 
mobil, foto-foto, senyum 3 jari). Kami melewati kantor pemerintah yang 
berada di sekitar taman kota dengan view pantai, whoaaa… gimana gak 
betah kerja di kantor seperti itu, kata temen… kalo stress tinggal 
loncat ke laut.  Di kota Sabang udah gatel pengen turun lagi foto di 
tengah jalan yang sepi dengan pohon besar di kanan kiri jalan yang 
rantingnya menaungi jalan raya, tapi perut dah keroncongan minta di isi.
 Kami makan siang di kedai kopi yang cukup kondang bagi para traveler, 
Kedai Kopi Pulau Baru. Kedai ini terkenal dengan mie jalak dan kopi 
susu, tapi kami menikmati mie jalak hanya dengan es teh manis.
Menurut Kak Liza (pemilik Iboih) sebaiknya rute kami yang awalnya 
dari Balohan langsung ke penginapan, snorkeling kemudian ke tugu 0 km di
 ganti dengan mengunjungi tugu 0 km terlebih dahulu baru ke penginapan. 
Saran tersebut 100% benar karena lokasi tugu 0 km sekitar 8 km dari 
pertigaan menuju Iboih, namun kami memutuskan langsung ke penginapan dan
 menjadwalkan tugu 0 km untuk hari berikutnya.
 
Balada teupin layeu, crocs dan afika
 
Sekitar jam 12 kami tiba di Pantai Teupin Layeu, melalui sebuah 
dermaga kecil di pantai ini kami akan di jemput boat iboih inn. Sambil 
menunggu jemputan kapal kami duduk-duduk di tepian pantai sambil 
menikmati pemandangan indah, pantai tenang dengan beberapa perahu kecil 
terapung malas dan pulau Rubiah yang terhampar tidak jauh dari Teupin 
Layeu. Bagi anda yang membutuhkan kapal untuk keliling Iboih dan Rubiah,
 sewa motor atau mencari penginapan, di sini terdapat Pusat Informasi 
Wisata Teupin Layeu View. Anda juga bisa mborong Crocs entah KW berapa, 
kata temen sih crocs asli (bajakan) dari Malaysia. Saking kalapnya, kami
 bahkan datang langsung ke rumah penjual Crocs yang pada hari berikutnya
 tidak jualan. Tanpa di duga, selain memiliki Crocs KW sekian, penjual 
crocs juga memiliki anak KW 2-nya Afika Oreo! Afikaaaa…..foto yuuux
 
Dari Iboih menuju Pulau Rubiah
 
Tiba di Iboih Inn, bukannya langsung menuju kamar malah kita 
keasyikan duduk-duduk di resto memandangi aquarium alami di bawah resto 
sambil menikmati es kopi susu yang rasanya sangat mantap. Maaf ya kak 
Liza…. kami membuat resto kakak berantakan. Tidak puas hanya memandangi 
dari atas, saya turun ke kolong resto, duduk-duduk di bebatuan menyapa 
ikan kakaktua, ikan biru yang buanyak banget, ikan biru-kuning, dan 
masih banyak lagi. Ayo kita snorkliiiiiiing!!!
Setelah menyeret, menenteng dan mengangkat koper, ransel dan tas 
(iyaa, banyak banget bawaannya, coz udah bertambah oleh-oleh dari Aceh) 
ke kamar yang terletak di level pertama (entah berapa tangga, yang jelas
 capek) kami kembali turun ke dermaga iboih inn bersiap menuju Pulau 
Rubiah. Jarak tempuh Iboih Inn – Pulau Rubiah dengan boat adalah………… 5 
menit sahaja, wuuuzzz!! Jika anda berminat untuk berenang silahkan saja,
 saya tunggu di Pulau Rubiah 
 
 
Underwater Iboih dan Rubiah
 
Spot snorkeling pertama berada persis di seberang Iboih Inn. Untuk 
mencapai spot berikutnya kami harus melewati jalan setapak di tengah 
hutan Pulau Rubiah. Jangan mengharapkan akan menemukan terumbu karang 
beraneka ragam seperti di Menjangan, terumbu karang di sini biasa saja, 
boleh di bilang paling jelek dari tempat-tempat snorkeling saya 
sebelumnya. Namun ikannya sangat banyak. Menurut survey yang pernah 
dilakukan Conservation International, keanekaragaman terumbu di Pulau 
Weh/Sabang memang relatif sedikit, tetapi keanekaragaman spesies ikan 
sangat besar. Di spot ke-2 saya cukup duduk di bebatuan kemudian 
mencelupkan muka ke air ikan-ikan sudah banyak wara-wiri di antara 
bebatuan. Di sini, untuk pertama kalinya saya yang gak bisa renang bisa 
snorkeling TANPA PELAMPUNG! WAOW!  Kembali ke penginapan saya masih 
ingin snorkeling sepanjang pinggiran Iboih karena dapet info terdapat 
karang batik di depan Yulia Bungalow, namun satu-satunya temen yang 
masih bersedia snorkeling mendadak tidak mau snorkeling setelah melihat 
bulu babi. Saya yang tidak cukup PD untuk snorkeling jauh-jauh sendirian
 memilih snorkeling di sekitar penginapan saja.
Malam di Iboih Inn mengingatkan saya malam di Wisma Apung 
Karimunjawa, menikmati makan malam dengan ditemani deburan ombak dan 
lukisan langit, bedanya disini kami juga di hibur gemerisik pepohonan 
hutan Iboih. Rombongan lain berasal dari Malaysia, mereka menginap dalam
 waktu yang cukup lama dengan aktivitas utama memancing di Pulau Rondo. 
Tidur malam itu saya cukup terganggu dengan gigi bungsu, asam mefenamat 
mannaa?? lupa bawa, sghhh….
 
Suatu Pagi di Iboih, Sabang
 
Tidak mau menyia-nyiakan matahari pagi di Iboih, usai sholat subuh 
saya bergegas turun menunggu sunrise. Deretan awan yang menghalangi 
matahari pagi tidak menyurutkan minat saya untuk mengabadikan warna 
langit pagi di Iboih. Jam 9.30 setelah makan pagi dengan berat hati kami
 meninggalkan Iboih, agenda kami adalah mengunjungi sebanyak mungkin 
tempat wisata di Sabang. Sayang sekali, baru mengunjungi Tugu 0 km dan 
Gapang menjelang jam 12 hujan turun dengan derasnya. Setelah sedikit 
reda kami melanjutkan perjalanan ke kota Sabang, tapi berhubung saat itu
 hari Jum’at jalanan sangat sepi, bahkan warung makan tidak ada yang 
buka.
 
Purnama di Pantai Sumur Tiga, Sabang
 
Atas saran Bang Arphen kami langsung menuju penginapan Santai Sumur 
Tiga, check in, makan siang dan menikmati keindahan pantai Sumur Tiga. 
Awalnya agak merasa rugi juga sudah sewa mobil sehari tapi tidak bisa 
digunakan secara maksimal mengunjungi wisata di sabang, namun setelah 
menikmati pantai Sumur Tiga mendadak kami tidak mau kemana-mana. Tidak 
perlu menunggu supermoon yang kehadirannya di Bogor selalu terhalang 
oleh mendung dan hujan, saya bisa menikmati purnama indah di langit 
Sabang dari pantai dengan deburan ombak yang indah ini.
Obyek Wisata di Sabang
Source: 
Sabang Kota | 
Bappeda Sabang | 
Aceh Info
Tugu Kilometer Nol: Tugu Kilo Meter Nol terletak di lintang: 05
0 54’ 21.42” LU, bujur: 95
0 13’
 00.50” BT berada dalam areal Hutan Wisata Sabang di Ujung Ba`u, 
Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Berhubung lokasinya di kawasan hutan 
wisata tidak mengherankan jika jalanan menuju tugu nol kilometer sangat 
sepi dan tentu saja banyak pepohonan. Pengunjung terbanyak tugu 0 km 
adalah gerombolan monyet nakal, sebaiknya tidak membawa tas karena saya 
sudah merasakan betapa mengerikannya punya fans monyet-monyet nakal. 
Tugu Kilometer Nol di bangun pada ketinggian 43,6 m di atas permukaan 
laut (dpl), menjulang setinggi 22,5 meter, berbentuk lingkaran berjeruji
 dengan cat centil berwarna putih dan orange.
 
Tugu 0 km Sabang, Aceh
 
Sebuah prasasti marmer hitam menunjukkan posisi geografis tempat ini,
 di dinding bangunan juga tertempel prasasti peresmian tugu yang 
ditandatangani oleh Wakil Presiden saat itu, Bapak Try Sutrisno.  Hanya 
begini saja?? Mana NOL-nyaa??  Kami berputar-putar mencari sesuatu yang 
menunjukkan angka nol dan ternyata tarr-raaa…. Angka NOL berada di 
puncak tugu bersama dengan lambing burung Garuda yang warnanya sudah 
memudar. Pepohonan rimbun yang berada di sekeliling tugu cukup 
menyulirkan untuk melihat angka NOL tersebut, apalagi warna langit saat 
itu juga kelabu. Di seberang jalan tugu 0 km juga terdapat sebuah batu 
penanda jarak bertuliskan KM0.
Waktu terbaik berkunjung ke Tugu 0 km adalah saat matahari terbenam, 
dengan catatan cuaca cerah. Obyek wisata ini sebenarnya cukup indah, di 
bawah pepohonan rindang kita bisa memandangai laut lepas. Namun 
sepertinya tidak ada pegawai yang bertugas menjaga kebersihan dan 
keamanan pengunjung dari monyet. Jika anda ingin membuat sertifikat 
pengunjung 0 km mintalah bantuan kepada pemandu/sopir anda, sertifikat 
baru bisa di ambil keesokan harinya. Jika anda mengunjungi Tugu 0 km 
menggunakan motor ada baiknya bersama teman, karena tempat ini sangat 
sepi. Kalo takut bisa minta temenin tentara yang berjaga di pos TNI 
tidak jauh dari Tugu 0 km 
 
 
view dari iboih inn resort
 
Iboih (di baca Iboh): Iboih merupakan tempat terbaik
 untuk menghabiskan waktu anda di Pulau Sabang. Di Iboih anda bisa 
menikmati wisata pantai (berenang, snorkeling, atau sekedar duduk 
memandangi keindahan lukisan alam sambil ngopi cantik), wisata alam di 
hutan Iboih dan lokasi Iboih berdekatan dengan Pulau Rubiah tempat 
terbaik untuk snorkeling dan diving. Penginapan, tempat makan, 
transportasi cukup mudah diperoleh. Di Taman Laut Iboih terdapat 
larangan terhadap penangkapan ikan dan biota laut, yaitu dilarang: 
pengeboman, menggunakan compressor, jaring, pukat jepang, pukat malam, 
senjata tembak, mancing ngintip, penangkapan ikan hias, pematahan karang
 dan pengambilan biota laut. Ditetapkan pula hari pantangan ke laut. 
Mulai Kamis jam 19:00 WIB hingga Jumat jam 14:00 WIB, Hari Raya Puasa 
dan Haji selama 24 jam, Kenduri Laot tiga kali 24 jam, hari peringatan 
tsunami dan ulang tahun kemerdekaan RI mulai jam 6 pagi sampai 12 
siang..
 Pulau Rubiah:
Pulau Rubiah:
 Pulau Rubiah terletak di depan pantai Teupin Layeu dan Iboih, tersedia 
perahu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah dengan tarif yang disesuaikan 
dengan kebutuhan, keliling pulau atau hanya di antar-jemput. Nama Rubiah
 di ambil dari nama salah satu calon jemaah haji yang meninggal saat 
kapal yang akan menuju ke Mekah karam. Pada tahun 1920-an pulau ini 
menjadi tempat karantina calon jamaah haji Indonesia. Di Pulau Rubiah 
terdapat rumah makan sederhana, setelah tenaga terkuras untuk snorkeling
 di spot pertama kami menambah tenaga dengan makan mie. Pemilik pulau 
Rubiah adalah Bapak Yahya dan Pemda Sabang, keren banget bisa punya 
pulau seindah ini. Bungalow yang dimiliki Pak Yahya merupakan pemberian 
seorang pengawas perdamaian Aceh, beliau di minta untuk merawat 2 
bungalow tersebut. Tidak ada listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara 
(PLN). Hanya ada generator yang dihidupkan sejak pukul 19.00 hingga 
00.00 WIB. Pemerintah Indonesia telah menentukan daerah perairan ini, 
sekitar 2600 hektar sekitar pulau Rubiah sebagai daerah special nature 
reserve. Semoga selalu terjaga keindahannya, Selain 
berenang, snorkeling, duduk cantik dan trekking ringan, Pulau Rubiah 
juga terkenal sebagai tempat menyelam.  Bagi pecinta diving bisa 
menggunakan penyedia jasa diving  
http://www.rubiahdivers.com |  
http://www.lumbalumba.com (di
 sebuah forum ada yang curhat katanya kurang recommended untuk orang 
lokal, bule oriented. Entahlah… saya sendiri tidak bisa dan tidak punya 
lisensi diving)
 
Underwater Pulau Seulako
 
Pulau Seilako: Pulau Seulako berdekatan dengan pulau
 Rubiah, letaknya dibagian arah selatan Rubiah. Pulau ini memiliki 
Topografi dibawah lautnya sedikit miring dengan kepala karang dan batuan
 vulkanik di perairan dangkal pada umumnya. Namun yang menarik disini 
ada bekas kapal perang bom Jepang yang karam saat perang dunia kedua. 
pada kedalaman 20 meter disisi tengah bagian timur pulau  yang  dapat 
diamati dengan sensasi yang berbeda dengan lokasi-lokasi dive lainnya. 
Cahaya matahari disini sangat indah pada pagi sampai tengan hari sangat 
cocok untuk melakukan dive.
 
Mancing di Pulau Rondo Aceh
 
Pulau Rondo: Pulau Rondo sejatinya adalah pulau 
terluar Indonesia, mungkin titik 0 km lebih tepat berada di sini 
daripada di Sabang. Jarak Pulau Rondo dengan Kota Sabang 15,6 km, dapat 
dicapai dengan kapal motor dari Iboih sekitar 1,5 jam atau 2 jam dari 
Kota Sabang. Pulau Rondo termasuk dalam wilayah administrasi Kelurahan 
Ujung Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Pulau ini tidak dihuni 
secara tetap, tetapi secara bergantian oleh Marinir dan petugas jaga 
mercusuar. Pulau Rondo menjadi lokasi mancing favorit wisatawan pecinta 
mancing, berbagai jenis ikan banyak ditemukan di pulau yang menjadi 
pertemuan arus dari utara dan selatan. Foto: 
AntaraFoto
 
Pantai Gapang, Sabang
 
Pantai Gapang: Gapang berasal dari nama pohon yang 
berjejer di tepi pantai, pohon Gapang. Pantai ini terletak tidak jauh 
dari Iboh, sekitar 18 KM dari Kota Sabang. Fasilitas di pantai ini cukup
 lengkap, tersedia resort, restoran, 
dive shop, toko souvenir 
bahkan jika anda lupa membawa kamera underwater tersedia juga jasa 
penyewaan kamera underwater. Seperti juga di Iboih dan Rubiah, pantai 
Gapang juga memiliki spot-spot bagus untuk snorkeling dan diving. 
Pasirnya yang halus sangat nyaman untuk jalan-jalan di tepi pantai atau 
sekedar duduk di batang kayu atau mungkin main ayunan. Sayang sekali 
kami hanya sebentar saja menikmati ketenangan permukaan air pantai 
Gapang yang berwarna hijau tosca, karena hujan yang teramat deras 
mengaburkan keindahan pantai.
 
Pantai Teupin Layeu
 
Pantai Teupin Laye dan Teupin Sirkui: Pantai Teupin 
Layeu dan Teupin sirkui berada di Iboih, sekitar 22 Kilometer dari Kota 
Sabang .dapat ditempuh menggunakan  kendaraan umum dari pelabuahan 
Balohan selama 40 menit atau 30 menit dari Kota Sabang. Jarak kedua 
pantai ini hanya sekitar 100 meter, di kedua pantai ini kita bisa duduk 
santai di bawah pohon rindang memandangi pantai tenang dan pulau Rubiah.
 Di pantai Teupin Layeu terdapat Pusat Informasi Wisata Teupin Layeu 
View, rumah makan, toko penyewaan alat selam dan 
Snorkling, dermaga untuk menuju pulau rubiah, iboih, seulako dan rondo. Jika malas basah-basahan anda bisa menyewa 
Bottom Glass 
Boat untuk melihat pemandangan taman laut sabang.
 
Menikmati Pantai Sumur Tiga Sabang
 
Pantai Sumur Tiga: Nama Pantai Sumur Tiga berasal 
dari keberadaan tiga sumur air tawar yang terdapat di sepanjang pantai. 
Pantai ini menjadi favorit saya selama di Sabang, karena di Pantai Sumur
 Tiga ini saya bisa menikmati pantai dengan sangat santai, happy dan 
merasa aman. Pasir pantai yang halus berpadu mesra dengan bebatuan di 
bibir pantai, air laut yang jernih dan segar dihiasi ombak kecil yang 
tak henti-hentinya berkejaran, seolah belum cukup semua keindahan itu di
 sepanjang pantai nyiur kelapa melambai-lambai meniupkan angin 
sepoi-sepoi. Awalnya saya hanya berjalan-jalan sendirian, memanfaatkan 
batu sebagai tripod agar saya bisa bernarsis ria, hingga akhirnya 
teman-teman saya menyusul dan memutuskan untuk…. NYEBUUURR!!! Warna 
langit saat senja menambah kecintaan saya akan pantai sumur tiga.
 
Menjemput Pagi dan Mengantar Senja di Pantai Sumur Tiga, Sabang
 
 
Gua Sarang Sabang, Foto Bappeda Sabang
 
Gua Sarang: Terdapat beberapa gua alami di pantai 
barat Pulau Weh yang terletak berseberangan dengan Hutan Wisata Iboih. 
Gua-gua ini menghadap ke samudra dan dihuni bermacam burung, kelelawar, 
dan ular. Menjelajahi tempat ini dengan menggunakan perahu harus 
didampingi oleh penduduk lokal karena lokasi yang cukup sulit dijangkau,
 dan berbahaya, terutama antara bulan Mei dan September saat musim angin
 Barat. Kondisi ini sangat menantang bagi pencinta gua. Goa Sarang hanya
 dapat dicapai dengan berenang atau dengan perahu di pada saat air 
surut. Goa Kamprek adalah tiga gua kecil yang berjarak beberapa ratus 
meter
 
Pantai Kasih, Sabang
 
Pantai kasih: Pantai Kasih 
merupakan pantai berpasir putih yang letaknya dekat dengan pusat Sabang.
 Waktu terbaik menikmati pantai kasih adalah saat matahari terbenam. 
Foto: 
Forum Indonesia Tourism
Pantai Ujung Paneh: Informasi mengenai pantai Ujung 
Paneh sangat amat sedikit, hanya disebutkan bahwa pantai Pantai Ujung 
Paneh terletak di Iboih sekitar 26 km dari Kota Sabang, di pantai ini 
terdapat satu penginapan, tidak ada fasilitas rumah makan atau Cafe. 
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di pantai ini adalah berenang dan 
snorkling.
Pantai Anoi Itam: Pantai ini berada tidak jauh dari 
pelabuhan, sesuai dengan namanya pantai Anoi Itam merupakan pantai 
berpasir hitam khas pasir vulkanis. Tak heran, Pulau Weh memang memiliki
 gunung berapi kecil yang tengah aktif di tengah-tengahnya. Pantai Anoi 
Itam memiliki pemandangan yang indah, serta beberapa benteng peninggalan
 Jepang yang masih terjaga kelestariannya. Benteng-benteng inilah yang 
dulu menjadi pusat pertahanan Jepang terhadap serangan musuh dari laut 
dan udara.
Anoi Itam dan Cok Beu: Dengan jarak tempuh kurang 
lebih 10 kilometer yang dimulai dari Anoi Itam sampai dengan Cok Beu 
lokasi ini sangat cocok untuk wisata sepeda gunung, melewati 
perkampungan dan wilayah hutan yang terdapat disekitar lokasi wisata. 
Sambil mendayung sepeda dengan menaiki dan menuruni lereng berbukit, 
wisatawan juga bisa menikmati pemandangan yang tak kalah meneriknya, 
satwa liar misalnya, seperti (burung srigunting, babi hutan, dan monyet 
ekor panjang) menjadi daya tarik tersendiri jika berwisata sepeda gunung
 dikawasan wisata ini.
 
Danau Aneuk Laot
 
Danau Aneuk Laot:
Danau yang cukup besar ini merupakan sumber air tawar sekaligus PLTA 
bagi seluruh pulau. Anda bisa menikmati pemandangan danau ini dari dalam
 kendaraan, karena jalannya meliuk di salah satu sisi danau. Atau, Anda 
juga bisa turun ke tepian danaunya untuk melihat aktivitas warga 
memancing dan mengurus tambak ikan air tawar. Foto diambil dari 
Presiden-SDM
 
Air Terjun Pria Laot, Foto: Bappeda Kota Sabang
 
Air Terjun Pria Laot: terletak tidak jauh dari Pria 
Laot jalan menuju Kel. Iboih. Perjalanan menuju air terjun Pria Laot 
bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 1,7 Km dengan melalui sungai 
yang ada disekitar jalan. Air terjun ini berasal dari aliran sungai Pria
 Laot yang bersumber dari Danau Aneuk Laot. Air terjun Pria Laot sangat 
indah, selaras dengan rimbunan pohon yang mengelilinginya. Tinggi air 
terjunnya hanya sekitar 10 meter, sehingga percikannya tak terlalu 
deras. Anda bisa berenang santai di kolam persis di bawah air terjunnya,
 serta menikmati ‘fish spa’ alami di pinggiran kolamnya. Satwa liar yang
 bisa diamati seperti burung, babi hutan dan kelelawar. Sungai dari 
aliran air terjun Pria Laot dimanfaatkan masyarakat disekitar desa untuk
 mencuci pakaian dan mandi.
Monkey Road: Sesuai namanya, ini adalah jalur di 
mana Anda bisa menemukan spesies monyet sepanjang jalan. Monyet-monyet 
liar inilah yang akan menuntun Anda menuju Tugu Nol Kilometer yang 
berada di sebelah utara Pulau Weh. Anda bisa memberi mereka makanan 
berupa pisang atau kacang, namun berhati-hatilah karena banyak pula babi
 hutan yang berkeliaran sepanjang jalan.
Pemandian air panas Keuneukai: Terletak di sebelah 
selatan Pulau Weh pemandian air panas Kaneukai akan menjadi tempat yang 
cocok setelah berkeliling Sabang untuk melemaskan otot-otot yang letih. 
Air panas ini berasal dari gunung berapi yang terletak di tengah-tengah 
Pulau Weh.
 
Gunung Api Jaboi, Foto: Bappeda Kota Sabang
 
Gunung Api Jaboi:  berjarak kurang lebih 15 Km dari 
pusat kota dan berlokasi di Jaboi Kec. Sukajaya dengan luas area 450 m. 
Potensi yang menjadi daya tarik tersendiri seperti kawah belerang, hutan
 rotan dan satwa liar (burung, monyet, babi hutan).
Hutan Wisata Iboih:  Terletak di Kelurahan Iboih, 
memiliki luas kawasan 1.300 Ha dan juga merupakan daerah Konservasi. 
Dengan jenis hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya sehingga 
memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Hutan wisata ini 
memiliki keanekaragaman satwa seperti burung, monyet, ular, babi hutan, 
reptil. Bagi para pencinta burung, hutan ini bisa dijadikan tempat untuk
 pengamatan burung seperti Nicobar Pigeon, Srigunting, Beo, dan 
lain-lain. Selain untuk pengamatan burung, hutan hujan tropis yang ada 
dikawasan Iboih ini bisa dikembangakan menjadi wisata jungle trakking 
untuk para wisatawan pencinta alam.
 
Peta Wisata Sabang (dari Toko Mr.Piyoh)
 
Potensi Wisata Selam di Sabang:
- The Canyon: ditempat ini juga terdapat bebatuan 
indah, tebing, serta gua bawah laut yang diselimuti koral. Terdapat 
spesies laut seperti Napoleon Wrasses, hiu karang dan pari manta.
- Pante Penuateung : berjarak 30 menit dari Iboih dan
 40 menit dari Gapang. Terletak di Barat laut Pulau Weh, tempat ini 
biasanya paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Terdapat beberapa
 hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu black dan white tip, 
gorgonian, barracuda, lobster, tevally dan belut moray.
- Batee Meuduro : berjarak kurang lebih 70 menit dari
 Gapang dan terletak diarah Selatan perairan Pulau Weh. Terdapat 
beberapa hewan laut yang sering dijumpai seperti hiu, Napoleon Wrasses, 
dan Barracuda.
- Bate Tokong : berjarak kurang lebih 10 menit dari 
Iboih dan ditempat ini paling banyak dikunjungi oleh para penyelam. Pada
 umumnya para penyelam diarahkan ketempat ini.  Hewan laut yang biasanya
 dijumpai seperti; hiu black, white dan silver tip.
- Bate Gla : ditempat ini terdapat semacam lorong 
diantara labiran batu besar. Banyak terdapat spesies laut yang ditemui 
seperti penyu, udang mantis, moray. Salah satu tempat yang banyak 
dikunjungi oleh penyelam.
- Rubiah Utara : berjarak kurang lebih 10-15 menit dari Iboih, tempat ini biasanya digunakan oleh para penyelam pemula.
- Rubiah Sea Garden : berjarak kurang lebih 10 menit 
dari Iboih, untuk para pemula yang melakukan aktifitas diving. Biasanya 
banyak spesies laut yang dapat kita lihat seperti belut moray dan jenis 
ikan scorpion. Tempat ini juga dikelilingi oleh bebatuan dan termubu 
karang yang masih berukuran kecil.
- Arus Balee; berjarak kurang lebih 10 menit dari 
Iboih. Sesuai dengan namanya ditempat ini memiliki arus yang cukup kuat 
dan terletak diantara Pulau Rubiah dan Seulako. Tempat ini juga banyak 
dijumpai jenis ikan dan spesies laut seperti fusillier, snapper, dan 
belut moray.
- Batee Meuroron : berjarak kurang lebih 5 menit dari Gapang. Teradapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes.
- Batee Dua Gapang : berjarak kurang lebih 10 menit dari Gapang. Terdapat hewan laut seperti scorpin fishes, lion fishes, razor fishes, sea snake.
- Rongsokan Kapal; sebuah kapal perang yang tenggelam
 diperairan Sabang tepatnya diwisata bahari Iboih, kapal ini menjadi 
tempat ini merupakan tempat berlindung ikan atau rumah ikan dan spesies 
laut lainnya.
- Wreck Tugboat : bertempat dipelabuhan Sabang 
(Pasiran), terdapat hewan laut cleanershrimps, banded & gost 
pipefish, crocodile fish, spiny lobster
- Sumur Tiga : berjarak kurang lebih 30-40 menit dari Iboih yang berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat coral garden.
- Anoi Itam : berjarak kurang lebih 40 menit dari Gapang, berlokasi disebelah timur laut perairan Sabang. Terdapat hard coral.
- Pulau Rondo : berlokasi disebelah barat perairan 
Sabang, berjarak kurang lebih 2 jam dari Sabang. Terdapat reef sharks, 
soft coral, bumpheads and turtles, surgeon fish.
- Pantee Ideu : terdapat napoleon wrasse, gorgonions, sponge,hard coral, trigger fish.
- Limbho Gapang : terdapat mushroom, nudibranch, flatworm, turtle. Berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih.
- Long Angen Pantee Gua
- Seulako : berjarak kurang lebih 10 menit dari Iboih, terdapat hard corals, soft corals, gorgonion
- Little wreck : berjarak 20 menit dari Gapang. Site 
ini tergolong site yang medanya tidak begitu sulit. Terdapat gunung api 
di bawah permukaan laut yang membentuk tirai. Spesies laut yang sering 
dijumpai seperti ikan pipa, nudibranch dan lion bintik kembar.
Budget Wisata Sabang:
- Penginapan (2 kamar + 1 extra bed) = Rp. 600.000,-
- Minum (es kopi susu dan es the), makan malam, sewa alat snorkeling 
(snorkel, pelampung dan pin) = Rp. 591.000,- kalo gak salah sewa alat 
snorkeling komplit (snorkel, pelampung, pin) Rp. 45.000,-. Ini merupakan
 perlengkapan snokrling terbaik yang pernah saya pakai, semua masih 
dalam kondisi bagus.
- Penginapan (2 kamar + 1 ekstra bed) = Rp. 600.000,-
- makan siang, makan malam = Rp. 518.000,-
- Mobil day 1: Pelabuhan Balohan – Iboih = Rp. 250.000,- (1 mobil untuk 5 orang)
- Mobil day 2 & 3: Iboih – Tugu 0 km – Pantai Gapang – Kota Sabang – Pantai Sumur Tiga – Pelabuhan Balohan = Rp. 450.000,-
- Pop Mie dan minum di Pulau Rubiah = Rp. 48.000,-
- Sertifikat 0 km = Rp. 20.000,-/orang
- Tiket Kapal Cepat = Rp. 65.000,-/orang
Foto-foto wisata nya 
ndah di Pulau Sabang: 
http://ndahdien.multiply.com/photos/album/76/Santai_Bang…._ini_di_Sabang